
Duh! Bikin Grogi IHSG, Bursa Asia Tak Kompak Pagi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Asia dibuka cenderung beragam pada perdagangan Kamis (30/12/2021), karena penyebaran Omicron telah mengaburkan optimisme pasar pada perdagangan terakhir di tahun 2021.
Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka naik tipis 0,01%, Shanghai Composite China naik 0,1%, dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,18%.
Sedangkan untuk indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,37% dan Straits Times Singapura turun 0,17%.
Dari Korea Selatan, data output pabrik pada November lalu jauh melebihi ekspektasi pasar, didorong oleh permintaan pesanan ekspor yang kuat untuk sektor produsen kendaraan dan chip.
Pemerintah setempat melaporkan produksi industri Negeri Ginseng pada bulan lalu meningkat 5,1% secara bulanan (month-on-month/mom)yang disesuaikan secara musiman dari Oktober.
Angka ini mengalahkan ekspektasi pasar dalam survei Reuters yang memperkirakan kenaikan rata-rata sebesar 2,5%. Kenaikan output pabrik tersebut didorong oleh kenaikan produksi mobil sebesar 11,3%.
Secara basis tahunan (year-on-year/yoy), output pabrik Korea Selatan pada bulan lalu melonjak 5,9%, juga lebih besar dari perkiraan pasar dalam polling Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 3,2%.
Pelaku pasar Asia cenderung merespons negatif dari melonjaknya kasus virus corona (Covid-19) di beberapa negara yang juga mencatatkan kembali rekor tertingginya.
Hampir 900.000 kasus terdeteksi setiap hari di seluruh dunia yang terjadi pada tanggal 22 dan 28 Desember, dengan banyak negara mencatat rekor tertinggi baru dalam 24 jam sebelumnya, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia, Argentina, Bolivia, dan sebagian besar di Eropa.
Meskipun penelitian terbaru menunjukkan Omicron kurang mematikan dari varian sebelumnya, tetapi banyaknya orang yang terkonfirmasi positif menandakan bahwa rumah sakit di beberapa negara akan segera kewalahan.
Beberapa negara memang kembali dihadapi oleh kondisi darurat, tetapi mereka tetap berusaha untuk membuka kembali kegiatan usaha dan bisnis di negaranya dan melonggarkan aturan isolasi demi meminimalisir kembali berkontraksinya perekonomian.
Di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengumumkan rekomendasi baru bahwa penderita Covid-19 hanya perlu isolasi 5 hari, atau lebih singkat dari ketentuan sebelumnya yakni 10 hari. Syaratnya, mereka merupakan pasien tak bergejala.
Sejatinya, Omicron yang dilaporkan mampu meningkatkan kekebalan untuk melawan varian Delta membuat sentimen pelaku pasar membaik.
AS sejauh ini melaporkan ada lebih dari 4,1 juta kasus Covid-19 bulan ini, menurut data John Hopkins University. Angka itu jauh di atas posisi November yang sebesar 2,54 juta kasus. Sedangkan rerata kasus baru sepekan terakhir mencapai 231.888 kasus, atau tiga kali lipat di atas rerata 27 November.
Kabar dari varian Omicron yang cenderung beragam tersebut membuat bursa saham AS, Wall Street kembali tak kompak pada penutupan perdagangan Rabu kemarin waktu AS.
Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,25% ke level 36.488,629 dan S&P 500 naik 0,14% ke posisi 4.793,08. Namun untuk indeks Nasdaq Composite kembali terkoreksi cenderung tipis 0,1% ke level 15.766,22.
Sejatinya, Wall Street masih dalam periode Santa Claus Rally yang berpeluang membawanya terus menanjak.
Santa Rally merupakan momen spesifik, di aman ada kecenderungan Wall Street akan mengalami kenaikan di 5 hari terakhir perdagangan setiap tahunnya, dan berlanjut di 2 hari pertama tahun yang baru.
Artinya, Santa Rally di Amerika Serikat akan dimulai Senin awal pekan ini, dan berakhir pada 4 Januari 2022.
Dalam 45 tahun terakhir, Santa Rally menghasilkan return positif sebanyak 34 kali, dengan rata-rata sebesar sebesar 1,4%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
