
Duh! Bursa Asia Memerah, tapi IHSG-STI Selamat

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritasbursa saham Asia ditutup melemah pada perdagangan Rabu (29/12/2021),karena investor memposisikan portofolio mereka untuk tahun baru dan mereka terus memantau perkembangan terbaru virus corona (Covid-19) varian Omicron.
Hanya indeks Straits Times Singapura dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menghijau pada hari ini. Straits Times ditutup menguat 0,31% ke level 3.138,02 dan IHSG berakhir naik tipis 0,04% ke posisi 6.600,677.
Sedangkan untuk sisanya terpantau melemah pada hari ini. Indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,56% ke level 28.906,88, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,83% ke 23.086,539, Shanghai Composite China merosot 0,91% ke 3.597, dan KOSPI Korea Selatan drop 0,89% ke 2,993.29.
Indeks Shanghai ditutup terkoreksi nyaris 1%, karena diperberat oleh koreksi saham konsumer China, menyusul sikap hati-hati investor jelang penutupan tahun 2021.
Saham sektor konsumer China ambles 3,4%, di mana saham produsen minuman keras China memimpin pelemahan saham konsumer, yakni ambruk hingga 5%.
Tetapi, analis memperkirakan bahwa penjualan minuman keras akan memasuki musim puncaknya pada tahun baru yang tinggal dua hari lagi hingga libur festival musim semi.
Selain itu, investor juga merespons negatif dari seputaran Covid-19 varian Omicron di China, di mana hari ini merupakan hari ketujuh pemberlakuan pembatasan wilayah (lockdown) di kota Xi'an.
Berlanjutnya lockdown di kota Xi'an dapat menyebabkan industri dan bisnis di kota tersebut kembali terdampak, karena aktivitas masyarakat yang kembali dibatasi.
Bank sentral China (People Bank of China/PBoC) pada akhir bulan ini akan mengeluarkan gelombang pertama pinjaman murahnya kepada lembaga keuangan untuk mendukung program pengurangan emisi karbon.
"PBoC akan menjaga kebijakan moneternya yang fleksibel dan tepat, serta mempertahankan likuiditas yang cukup," kata Yi Gang, Gubernur PBoC, dikutip dari Reuters.
Sementara itu di Korea Selatan, indeks KOSPI juga ditutup merosot karena investor melepas sebagian besar sahamnya setelah periode ex-date dividen.
Koreksinya saham teknologi kelas berat Korea Selatan juga turut memperberat KOSPI pada hari ini. Saham raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics ambles 1,87%, sedangkan rekannya yakni SK Hynix melemah 0,39%, saham LG Chem terkoreksi 0,63%, dan saham Naver terpangkas 0,65%.
Bursa Asia yang secara mayoritas ditutup melemah terjadi setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup beragam pada perdagangan Selasa kemarin waktu AS.
Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,26%. Namun untuk indeks S&P 500 turun 0,1% dan Nasdaq melemah 0,56% ke posisi 15.781,72.
Sejatinya, sentimen dari seputaran varian Omicron masih cenderung positif pada hari ini. Kabar baik bagi pasar finansial global datang dari Afrika Selatan (Afsel), di mana hasil studi terbaru menunjukkan orang-orang yang terinfeksi Omicron, terutama yang sudah divaksin akan memiliki imun yang lebih kuat dalam menghadapi varian Delta.
Reuters melaporkan, riset tersebut baru dilakukan terhadap sekelompok kecil, hanya 33 orang yang sudah divaksin dan belum. Hasilnya, netralisasi virus Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah terinfeksi, dan netralisasi varian naik 4,4 kali lipat.
Hasil riset tersebut juga dikatakan konsisten dengan temuan sebelumnya yakni Omicron menggantikan varian Delta karena individu yang terinfeksi memperoleh kekebalan yang menetralisir Delta.
Penelitian tersebut memberikan harapan bahwa Omicron akan menjadi akhir dari pandemi Covid-19, apalagi jika ada riset yang lebih luas juga menunjukkan hal yang sama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
