
Punya Power 28.000 Tower, Marjin Laba MTEL Bisa Menuju 23%

Jakarta, CNBC Indonesia - EVP Equity Research Mandiri Sekuritas, Kresna Hutabarat berpandangan daya saing bisnis emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dinilai menjanjikan. Hal ini seiring dengan aksi korporasi MTEL yang terus memperluas cakupan layanan internet di Pulau Jawa hingga luar Pulau Jawa.
"Dalam catatan kami, Mitratel memiliki lebih dari 28.000 menara di Indonesia, di mana 16.000 atau 54% berlokasi di luar Jawa. Sementara sisanya 46% atau 12.000 berlokasi di pulau Jawa," kata dia dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Selasa, 28/12/2021).
Jumlah menara dari MTEL dinilai dapat memenuhi perluasan operator jaringan secara nasional yang nantinya tidak hanya fokus di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Pulau Jawa.
"Kalau kita melihat tren pertumbuhan ekonomi positif di daerah-daerah penghasil komoditas ekspor, seperti Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, tentunya ini akan menjadi penambah penghasilan masyarakat di luar Pulau Jawa dan tentunya ini akan bisa mendorong konsumsi layanan internet dan komunikasi yang nantinya akan menjadi penentu arah investasi jaringan telekomunikasi oleh operator seluler," jelas Kresna.
Lebih jauh, ia mengungkapkan, MTEL memproyeksikan net profit margin meningkat setiap tahun, khususnya dua sampai tiga tahun ke depan.
"Sebagai perbandingan, di catatan kami net profit margin Mitratel berada di level 9,7% per tahun 2020. Dan kami memproyeksikan net profit margin Mitratel dapat tumbuh ke level 20,4% di 2021 dan meningkat lagi ke level 23% di 2022 dan 2023," papar Kresna.
Peningkatan net profit margin itu, kata Kresna, didorong oleh dua hal. Pertama adalah peningkatan produktivitas aset menara MTEL yang diukur melalui rasio jumlah penyewa slot menara tiap-tiap menara telekomunikasi dari 2022 hingga 2023.
"Kedua adalah efisiensi biaya operasional Mitratel, yang kami akan proyeksikan selalu membaik lewat program cost leadership seiring dengan transformasi perusahaan menjelang dan juga sesudah IPO," jelas Kresna.
Dia memaparkan, Telkomsel menjadi kontributor utama pada pendapatan MTEL sebesar 54%. Adapun MTEL juga menjadi penyedia menara utama bagi Telkomsel yang memiliki jaringan seluler terluas di Indonesia.
"Jadi sebaran nasional (menara) ini yang akan menjadi modal bagi Mitratel untuk meningkatkan tenancy ratio dari operator seluler, seperti Ooredoo, Smartfren, XL, dan lainnya," jelas Kresna lagi.
Dengan melayani permintaan colocation tenancy, kata Kresna, MTEL berpeluang menumbuhkan porsi pendapatan yang memiliki margin keuntungan lebih baik dibanding periode sebelumnya.
"Jadi ini memang strategi utama Mitratel untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang lebih efisien sehingga dapat mendorong peningkatan profitabilitas dan tingkat imbal hasil di Mitratel," tutupnya.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Akuisisi Protelindo, Ini Jawaban Bos Mitratel