Ambil Untung Menerpa, IHSG Berbalik Merah di Penutupan Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
29 December 2021 11:47
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok di zona merah pada penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (29/12/2021), menyusul aksi ambil untung di tengah kemunculan transmisi varian Covid-19 terbaru yakni Omicron di dalam negeri.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.590,625 atau turun 7,72 poin (-0,12%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,05% ke 6.603,756, indeks acuan utama bursa ini sempat melesat hingga menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.521,579 tepat pukul 09:00.

Namun selepas itu IHSG terkena aksi jual hingga tertekan dan menyentuh level terendahnya hanya pada 6.585,434 dalam 20 menut kemudian. Sebanyak 319 saham di zona merah, sementara 187 lainnya masih hijau, dan 159 sisanya flat.

Nilai perdagangan kian menipis ke level Rp 4,865 triliun dengan melibatkan 22 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 777.000-an kali. Investor asing hari ini mencetak penjualan bersih (net sell), senilai Rp 116,18 miliar.

Saham yang mereka lego terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 63,6 miliar dan Rp 19,7 miliar. Keduanya tertekan, masing-masing sebesar 0,68% dan 1,7% ke Rp 7.300 dan Rp 7.225/saham.

Sebaliknya, saham yang masih mereka buru antara lain PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Bank Mandir Tbk (BMRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 17,2 miliar dan Rp 11,5 miliar. Saham EMTK flat di angka Rp 2.290 dan BMRI menguat 0,35% ke Rp 7.075/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memimpin dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 255,9 miliar dan Rp 185,6 miliar, diikuti PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) senilai Rp 178,4 miliar.

Koreksi IHSG terjadi bersamaan dengan tren pergerakan bursa Asia yang variatif cenderung melemah. Indeks KOSPI Korea Selatan memimpin koreksi setelah tertekan hingga 0,9%, diikuti indeks Nikkei Jepang yang turun sebesar 0,79%.

Pemodal menafikan kabar baik dari Afrika Selatan yang menyebutkan bahwa mereka yang terinfeksi Omicron, terutama yang sudah divaksin, akan memiliki imun yang lebih kuat dalam menghadapi varian Delta.

Reuters melaporkan, riset tersebut baru dilakukan terhadap sekelompok kecil, hanya 33 orang yang sudah divaksin dan belum. Hasilnya, netralisasi virus Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah terinfeksi, dan netralisasi varian naik 4,4 kali lipat.

Namun, investor lokal kini mengkhawatirkan adanya pembatalan penerbangan dan penerapan pembatasan sosial yang lebih ketat di Indonesia, menyusul adanya kluster dan transmisi baru virus Omicron di dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular