Wall Street Kembali Dibuka Menguat, Cetak Rekor Tertinggi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
28 December 2021 22:16
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada perdagangan Selasa (28/12/2021), usai Libur Natal yang memperkuat peluang terbentuknya Santa Rally.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 170 poin (+0,5%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit bertambah menjadi 169,52 poin (+0,47%) ke 36.471,9. Itu merupakan rekor tertinggi tengah hari yang baru. S&P 500 naik 4,71 poin (+0,1%) ke 4.795,9. Namun, Nasdaq turun 29,87 poin (-0,195%) ke 15.841,39.

Kemarin, S&P 500 dan Nasdaq melompat 1,4% untuk memimpin rekor tertinggi, sedangkan Dow Jones melesat 352 poin. Bagi S&P 500, aksi cetak rekor tertinggi itu merupakan yang ke-69 kali.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengumumkan pemangkasan rekomendasi isolasi bagi yang terkena Omicron menjadi 5 hari, dari sebelumnya 10 hari.

Riset dari Afrika Selatan mengindikasikan bahwa infeksi Omicron bisa mendorong imunitas melawan varian Delta. Saham maskapai penerbangan yang kemarin tertekan oleh pembatalan jadwal penerbangan jelang libur Natal dan Tahun baru, kini berbalik menguat. Boeing memimpin dengan reli sebesar 2,2%.

"Jika pasar tak bisa dikalahkan oleh varian terbaru Covid-19, menurut saya ia menunjukkan bahwa tidak ada yang menghentikan pasar dari reli terus-terusan hingga akhir tahun," tutur Margaret Patel, Senior Manajer Portofolio Allspring Global Investments, kepada CNBC International.

Bursa saham jelang pergantian tahun biasanya mengalami penguatan, atau banyak dikenal sebagai Santa Claus rally. Namun, banyak kalangan analis tahun ini memperkirakan reli kali ini akan terbatas setelah reli di tengah pandemi dalam dua tahun terakhir.

Pada November bursa saham anjlok menyusul lonjakan varian Omicron tetapi setelah itu berbalik menguat setelah pemerintah menyatakan tak akan memberlakukan karantina wilayah (lockdown) dan pengetatan pembatasan sosial.

Setelah S&P 500 mencetak rekor tertinggi baru, Dow Jones kini terpaut 1% dari rekor tertinggi hariannya, sementara Nasdaq terpaut 2% dari rekor tertinggi. Indeks S&P 500 melesat 27,6% sepanjang tahun berjalan, sedangkan Nasdaq melesat 23,1% dan Dow Jones tumbuh 18,6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular