
Wall Street Dibuka Semarak, S&P 500 Tembus Rekor Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada perdagangan Senin (27/12/2021), dengan aksi pecah rekor indeks saham S&P 500 usai Libur Natal di tengah pantauan investor terhadap perkembangan varian terbaru Covid-19 yakni Omicron.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 46 poin (+0,1%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit bertambah menjadi 102,58 poin (+0,29%) ke 36.053,14. S&P 500 naik 23,33 poin (+0,49%) ke 4.749,12 yang merupakan rekor tertinggi baru dan Nasdaq tumbuh 78,16 poin (+0,5%) ke 15.731,53.
Saham maskapai bertumbangan di sesi pra-pembukaan setelah Omicron memicu pembatalan jadwal penerbangan. Saham United Airlines, American Airlines dan Delta Air Lines kompak terbanting 3% lebih.
Saham kapal penumpang juga berguguran, seperti Carnival yang tergelincir 5,2%, Royal Caribbean terpelanting 4,8% dan Norwegian Cruise Line hingga 5,4%.
Investors menanti Santa Claus Rally yang bakal menambah laju reli indeks S&P 500 sepanjang tahun berjalan yang telah mencapai 25,8%. Secara historis, indeks tersebut memang menguat di 5 hari perdagangan jelang akhir tahun dan dua hari pertama setelah Tahun Baru.
Pada Kamis, Dow Jones menguat 0,55%, menjadi 35.950,56 di mana perdagangan Jumat libur memperingati Natal. S&P 500 tumbuh 0,6% ke rekor penutupan tertinggi baru 4.725,79 dan terpaut 0,4% dari rekor tertinggi tengah hari. Sementara itu, Nasdaq melesat 0,85% ke 15.653,37.
AS sejauh ini melaporkan lebih dari 52 juta kasus infeksi baru Covid-19 menyusul penyebaran Omicron yang terkonfirmasi tidak memicu gejala parah. Ahli penyakit menular Gedung Putih Anthony Fauci memperkirakan kenaikan masih akan terus terjadi setelah pekan lalu menyentuh angka 150.000.
"Kami tidak yakin Omicron akan mempengaruhi outlook pertumbuhan ekonomi secara signifikan, justru sepertinya akan mempercepat akhir pandemi," tutur analis JPMorgan Dubravko Lakos-Bujas , seperti dikutip CNBC International.
Penjualan selama libur Natal tahun ini melompat 8,5% secara tahunan, menjadi laju tercepat dalam 17 tahun, menurut Mastercard. Capaian itu terjadi sekalipun terjadi gangguan rantai pasokan, kenaikan harga, dan penyebaran Omicron.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir