Kehabisan Tenaga, Rupiah Terancam Berakhir di Zona Merah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Senin, 27/12/2021 12:20 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju penguatan rupiah melawan rupiah tersendat pada pertengahan perdagangan Senin (27/12). Mata Uang Garuda kini terancam mencatat pelemahan setelah menguat dalam 4 hari beruntun.

Pergerakan rupiah pada hari ini juga lebih tenang ketimbang pekan lalu yang sempat menguat tajam di awal-awal perdagangan. Rupiah hari ini membuka perdagangan dengan menguat tipis 0,07% di Rp 14.210/US$.

Apresiasi rupiah bertambah menjadi 0,14% di Rp 14.200/US$, sebelum berbalik melemah tipis 0,04%. Pada pukul 12:00 WIB, rupiah stagnan di Rp 14.220/US$.


Di sisa perdagangan hari ini rupiah berisiko berbalik melemah lagi. Hal tersebut tercermin dari pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih lemah siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan hari ini.

PeriodeKurs Pukul 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.159,50Rp14.219,0
1 BulanRp14.177,00Rp14.201,0
2 BulanRp14.213,00Rp14.237,0
3 BulanRp14.259,00Rp14.283,0
6 BulanRp14.394,00Rp14.418,0
9 BulanRp14.529,00Rp14.552,0
1 TahunRp14.685,00Rp14.713,1
2 TahunRp15.320,40Rp15.330,2

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Sentimen pelaku pasar yang membaik pada pekan lalu rupiah mampu menguat 4 hari beruntun dengan total lebih dari 1%. Hal tersebut sebenarnya masih menopang rupiah di awal pekan ini.

Tetapi penguatan cukup tajam rupiah di pekan lalu tentunya memicu aksi ambil untung (profit taking) yang membuat rupiah terkoreksi. Apalagi, di pekan terakhir 2021 perdagangan cenderung sepi sehingga rupiah mulai kehabisan tenaga untuk menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS