IHSG Bertahan di Zona Hijau pada Perdagangn Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
27 December 2021 11:55
IDX
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau hingga penutupan sesi pertama Senin (27/12/2021), di tengah kabar baik seputar izin edar obat Covid-19 di Amerika Serikat (AS) dan konfirmasi bahwa Omicron relatif ramah.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.566,561 atau bertambah 3,66 poin (+0,06%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,12% ke 6.570,558, indeks acuan utama bursa ini bertahan di zona hijau.

Namun jelang pukul 11:00 WIB, IHSG sempat tercelup zona merah di level 6.562,554 yang sekaligus menjadi level terendah hariannya. Mayoritas saham hari ini menguat yakni sebanyak 251 unit, sedangkan 241 menguat, dan 165 sisanya flat.

Nilai perdagangan masih terbatas di level Rp 5,515 triliun dengan melibatkan 11 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 759.000-an kali. Investor asing hari ini mencetak penjualan bersih (net sell), senilai Rp 93,48 miliar.

Saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 35,8 miliar dan Rp 6,9 miliar. Keduanya tertekan, di mana BBYB melemah 0,71% menjadi Rp 2.7780 sementara TOWR surut 0,87% ke Rp 1.140/saham.

Sebaliknya, saham yang diburu terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 21,4 miliar dan Rp 12,8 miliar. Keduanya bergerak berbeda arah, di mana BMRI melemah 0,35% ke Rp 7.025 /unit dan BUKA menguat 0,45% menjadi Rp 444/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 257,1 miliar dan Rp 229,8 miliar, diikuti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 181,9 miliar.

Sentimen positif muncul dari studi di Afrika Selatan dan Inggris yang menyimpulkan bahwa Omicron memiliki tingkat fatalitas rendah. Artinya, jika terjadi penyebaran Omicron, tak akan terjadi kelumpuhan sistem layanan kesehatan seperti yang terjadi pada varian Delta.

Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS juga memberikan izin edar bagi dua obat penanganan Covid-19 yang dirilis oleh Pfizer. Studi menunjukkan bahwa pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid sehingga penderita tak perlu mondok di rumah sakit. Pada Kamis, izin serupa diterbitkan bagi Merck.

Hanya saja fenomena Santa Rally pada minggu terakhir bulan Desember biasanya tertekan oleh situasi perdagangan yang kian terbatas karena pelaku pasar cenderung merealisasikan keuntungan yang telah mereka dapatkan setahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular