Ulasan Sepekan

Terbanting di Awal Pekan, IHSG Terdepak Lagi dari Level 6.600

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
25 December 2021 13:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham nasional sepekan ini melemah dan terlempar dari level psikologis 6.600 jelang libur Natal, yang diiringi peningkatan volatilitas perdagangan di tengah anjloknya nilai dan volume perdagangan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (25/12/2021) menguat 0,11% atau 7,35 poin menjadi 6.562,9. Namun dalam hitungan sepekan, IHSG terhitung drop 0,59% atau 39,03 poin dibandingkan dengan posisi penutupan akhir pekan lalu di level 6.601,932.

Koreksi mingguan tersebut melanjutkan koreksi sepekan sebelumnya yang sebesar 0,77%, sehingga membuat IHSG longsor melewati level psikologis 6.600. Namun sepanjang Desember, indeks acuan utama bursa nasional tersebut masih terhitung menguat sebesar 0,44%.

Dalam lima hari perdagangan pekan ini, IHSG menguat tiga hari, yakni pada Selasa, Kamis, dan Jumat. Reli terbesar terjadi pada Kamis, yakni sebesar 0,4%, atau setara dengan kenaikan 26 poin. Sebaliknya, koreksi terbesar terjadi pada Senin yang mencapai 0,83%.

Mengawali pekan, IHSG anjlok 54,8 poin pada Senin. Koreksi terjadi mengikuti tren koreksi di bursa global akibat pandemi. Meski pelaku pasar mendapati fakta bahwa varian terbaru virus Covid-19 yakni Omicron terbukti tidak memicu gejala parah, pemerintah negara maju justru bersikap reaktif dengan melakukan pembatasan sosial (lockdown).

Belanda mulai memberlakukan lockdown penuh pada Minggu yang berlaku hingga pertengahan Januari. Jerman pada Senin hari itu juga memperketat perbatasan dengan hanya mengizinkan warga negara dan pemukimnya, serta penumpang pesawat transit untuk memasuki wilayahnya.

Semua pelaku perjalanan yang masuk ke Jerman diwajibkan karantina 14 hari tak terkecuali untuk mereka yang sudah divaksin. Austria hanya akan mengizinkan pelancong yang sudah divaksin memasuki negaranya.

Pada Kamis mulai muncul sentimen positif mengenai studi di Afrika Selatan dan Inggris yang mengonfirmasi bahwa Omicron memiliki dampak terbatas, sehingga bursa berbalik menguat. Namun itu belum cukup untuk membangkitkan selera beli investor, karena perdagangan kian sepi memasuki libur Natal.

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan total nilai perdagangan sepekan hanya Rp 52,7 triliun, yang didapat dari transaksi 121 miliar saham sebanyak 6,3 juta kali. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp 773,85 miliar.

Aksi jual terbesar menimpa saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), di mana investor asing mencetak net sell Rp 1,8 triliun. Saham otomotif PT Astra International Tbk (ASII) menyusul dengan nilai penjualan bersih Rp 723,3 miliar.

Dari sisi nilai total transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) memimpin dengan nilai perdagangan sepekan mencapai Rp 2,8 triliun, diikuti BBRI dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai yang sama besar yakni Rp 1,8 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sambut Libur Natal, IHSG Sepekan Terdepak dari Level 6.600

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular