
Sentimen Positif Terus Berdatangan, Bursa Asia Cerah Lagi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia kembali ditutup cerah pada perdagangan Kamis (23/12/2021), karena investor merespons positif dari kabar seputar keluarnya izin edar pengobatan virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS).
Indeks Nikkei Jepang ditutup melesat 0,83% ke level 28.798,369, Hang Seng Hong Kong menguat 0,4% ke 23.193,64, Shanghai Composite China bertambah 0,57% ke 3.643,34, Straits Times Singapura tumbuh 0,3% ke 3.096,81, KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,46% ke 2.998,17, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,4% ke 6.555,55.
Pasar saham Asia kembali optimis pada hari ini, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) menyetujui penggunaan dan peredaran obat besutan Pfizer untuk menekan tingkat keparahan infeksi Covid-19.
Studi menunjukkan bahwa obat berbentuk pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid-19, sehingga tak perlu 'mondok' di rumah sakit.
Masih dari AS, Presiden Joe Biden dalam konferensi persnya pada Selasa lalu menyerukan warga AS mendapatkan suntikan penguat vaksin, mengklaim bahwa penerima akan "amat sangat terlindungi."
Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tak akan melakukan pembatasan sosial (lockdown) ketat seperti yang pernah diberlakukan sebelumnya. Hal ini memicu optimisme pasar di bursa AS tadi malam, di mana ketiga indeks utama di bursa AS (Wall Street) kembali menghijau.
Indeks Dow Jones naik 0,74%, disusul indeks S&P 500 yang menguat 1,02% dan indeks Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan apresiasi 1,18%.
Kabar positif lainnya juga datang dari Afrika Selatan, di mana penelitian lebih lanjut varian Omicron menunjukan adanya penurunan risiko rawat inap dan penyakit parah dibandingkan dengan varian Delta.
Studi yang belum ditinjau lebih lanjut oleh penelitian lainnya menemukan orang yang didiagnosis terinfeksi Omicron di Afrika Selatan dari 1 Oktober hingga 3 November memiliki kemungkinan 80% lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit daripada jika mereka terkena varian lain pada periode yang sama.
Meskipun para ahli kembali menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui dengan pasti tingkat keparahan omicron, tetapi penelitian ini menawarkan harapan strain Omicron tidak akan separah yang ditakuti pada awalnya.
Penyebaran Omicron yang cukup cepat telah membuat pemerintah di seluruh dunia menerapkan kembali lockdown dalam upaya untuk menahannya.
Namun, dengan terus hadirnya kabar baik seputaran varian Omicron memberikan harapan bahwa penanganan pandemi bakal kian membaik sekalipun di negara yang tingkat vaksinasinya rendah.
Jika penanganan pandemi membaik, maka harapan bahwa pandemi berakhir pun bakal kian besar, sehingga ekonomi segera berjalan normal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
