Terbawa Angin Positif AS, IHSG Akhiri Sesi 1 di Zona Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 December 2021 11:58
Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan bursa tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Perdagangan bursa ditutup menguat pada angka 6,355
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (23/12/2021), di tengah kabar baik seputar keluarnya izin edar pengobatan Covid-19 di Amerika Serikat (AS).

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.537,471 atau bertambah 7,88 poin (+0,12%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,12% ke 6.537,599, indeks acuan utama bursa ini bertahan di zona hijau tanpa sekalipun menyentuh zona merah.

Level pra-pembukaan pada 6.531,287 menjadi level terendah hariannya, sementara level tertinggi hariannya disentuh pada pukul 09:10 WIB, yakni pada 6.570,287.Namun, mayoritas saham masih melemah yakni sebanyak 298 unit, sedangkan 205 menguat, dan 161 sisanya flat.

Nilai perdagangan menguat ke level Rp 6,6 triliun dengan melibatkan 16 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 815.000-an kali. Setelah berhari-hari mencetak penjualan bersih (net sell), investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 81,93 miliar.

Saham yang diburu terutama adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 213 miliar dan Rp 17,7 miliar. Keduanya menguat, di mana ARTO lompat 5,92% ke Rp 17.450 /unit dan EMTK naik 0,89% menjadi Rp 2.270/saham.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 44,6 miliar dan Rp 16,3 miliar. Keduanya tertekan, di mana BBCA melemah 0,34% menjadi Rp 7.300 sementara TBIG surut 0,32% ke Rp 3.090/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham ARTO dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 650,5 miliar dan Rp 248,1 miliar, diikuti PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) senilai Rp 165,7 miliar.

Reli terjadi beriringan dengan tren positif di bursa Asia di mana indeks bursa India memimpin dengan reli sebesar 1,11% disusul indeks bursa Malaysia sebesar 0,52%. Sentimen positifnya bersumber dari AS.

Presiden Joe Biden menegaskan bahwa pemerintah tak akan melakukan pembatasan sosial (lockdown) ketat seperti yang pernah diberlakukan sebelumnya. Hal ini memicu optimisme di bursa AS tadi malam, yang berimbas pada bursa Tanah Air hari ini.

Di sisi lain, Badan Obat dan Makanan (Foods and Drugs Agency/FDA) AS menyetujui peredaran obat Covid-19 produksi Pfizer dan Merck. Obat tersebut diklaim efektif mencegah dan menurunkan tingkat keparahan infeksi.

Studi menunjukkan bahwa pil besutan Pfizer memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid sehingga pasien tak perlu mondok di rumah sakit.Hal ini memicu optimisme bahwa pandemi bakal kian teratasi sekalipun di negara bertingkat vaksinasi rendah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular