Pecinta Dolar AS Bakal Kecewa, Rupiah Siap Menguat Tajam Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Kamis, 23/12/2021 07:00 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sukses mencatat penguatan 2 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin. Rupiah sempat melesat hingga 0,58% ke Rp 14.230/US$ yang merupakan level terkuat dalam satu bulan terakhir.

Sayangnya, rupiah gagal mempertahankan laju penguatannya. Di akhir perdagangan berada di Rp 14.285/US$, menguat 0,2%.


Pada perdagangan hari ini, Kamis (23/12) rupiah berpeluang melanjutkan penguatan melihat indeks dolar AS yang mencatat penurunan tiga hari beruntun. Kemarin indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini bahkan merosot 0,38% ke 96,122 akibat sentimen pelaku pasar yang membaik.

Dolar AS merupakan aset yang dianggap safe haven. Sehingga ketika sentimen pelaku pasar membaik daya tariknya menurun.

Selain itu, posisi spekulatif dolar AS menunjukkan beli bersih (net long) mengalami penurunan terhadap mata uang emerging market yang memiliki imbal hasil tinggi. Hal tersebut bisa menjadi sinyal dolar AS kemungkinan akan "dibuang".

Secara teknikal, penguatan rupiah kemarin tertahan rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/ MA 200) di kisaran Rp 14.250/US$ hingga Rp 14.260/US$. Rupiah juga lepas dari pola pola Inverse Head and Shoulders, setelah sukses bertahan di bawah Neckline Rp 14.330/US$. 

Pola tersebut merupakan sinyal kenaikan suatu aset, dalam hal ini USD/IDR.

Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

MA 50 kini menjadi support terdekat, jika mampu ditembus rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.230/US$ sebelum menuju Rp 14.200/US$. Peluang penguatan rupiah terbuka cukup lebar melihat indikator Stochastic yang belum mencapai wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Di sisi lain, selama tertahan di atas MA 50, rupiah berisiko melemah apalagi kemarin membentuk gap (celah). Secara teknikal gap biasanya akan ditutup, artinya rupiah berisiko melemah ke Rp 14.300/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS