
Kecuali China & Hong Kong, Bursa Saham Asia Ijo Royo-Royo!

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia kembali dibuka menguat pada perdagangan Kamis (23/12/2021), di mana kekhawatiran investor terkait virus corona (Covid-19) varian Omicron terus mereda.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,48%, Straits Times Singapura bertambah 0,45%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,52%.
Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China sempat dibuka di zona hijau, di mana Hang Seng dibuka menguat 0,12% dan Shanghai dibuka naik tipis 0,02%. Namun selang 3 menit setelah dibuka, Hang Seng terkoreksi 0,12% dan Shanghai turun tipis 0,07%.
Investor di Asia akan memantau pergerakan pasar saham di China daratan setelah pemerintah kota Xi'an memerintahkan penduduknya yang mencapai 13 juta jiwa untuk sementara kembali beraktivitas di rumah guna membendung kasus Covid-19 yang kembali meningkat.
Xi'an, kota di barat laut China tersebut telah melaporkan lebih dari 140 infeksi menular dengan gejala yang dikonfirmasi sejak 12 Desember dalam kluster terbarunya yang disebabkan oleh varian Delta.
Beberapa kota di China pun telah mendeteksi kasus yang terkait dengan wabah Xian, termasuk ibu kota Beijing.
Sebelumnya, China telah melaporkan beberapa kasus Omicron yang berasal dari imported case yakni dari pelancong internasional dan satu infeksi menular transmisi lokal.
Mayoritas bursa Asia yang kembali cerah pada hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin waktu setempat, di tengah kabar positif soal obat perawatan pasien Covid-19.
Indeks Dow Jones ditutup melesat 0,74% ke level 35.753,89, S&P 500 melonjak 1,02% ke posisi 4.696,56, dan Nasdaq Composite melompat 1,18% menjadi 15.521,89.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) disebut sudah memberikan izin darurat terkait obat Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer, di mana obat tersebut diklaim efektif mencegah dan menurunkan tingkat keparahan infeksi.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dalam konferensi pers pada Selasa lalu menyerukan warga AS mendapatkan suntikan penguat vaksin, mengklaim bahwa penerima akan "amat sangat terlindungi." Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tak akan melakukan pembatasan sosial (lockdown) ketat seperti yang pernah diberlakukan sebelumnya.
Biden juga mengatakan bahwa 1.000 personil medis dari militer akan membantu rumah sakit menangani kenaikan pasien Covid-19. Pihaknya akan membeli 500 juta tes Covid-19 di rumah yang gratis untuk warga AS mulai tahun depan.
Keith Buchanan, Manajer Portofolio Globalt Investments, mengatakan bahwa varian Omicron tak memicu persoalan separah varian Delta sehingga pemulihan ekonomi yang berjalan tak serta-merta bergantung pada stimulus.
"Ia menguji apakah ekonomi dan pasar bisa mempertahankan kinerja meski kebijakan moneter dan fiskal tidak selonggar sebelumnya," tuturnya seperti dikutip CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
