Skenario Spanish Flu Terbuka, IHSG Berakhir Menguat di Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
22 December 2021 11:57
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (22/12/2021), di tengah pertaruhan bahwa virus Covid-19 varian Omicron bakal berjasa membantu mengakhiri pandemi.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.570,096 atau menguat 15,787 poin (+0,24%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,28% ke 6.570,096, indeks acuan utama bursa ini bertahan di zona hijau tanpa sekalipun menyentuh zona merah.

Level pra-pembukaan pada 6.656,693 menjadi level terendah hariannya, sementara level tertinggi hariannya disentuh pada pukul 09:40 WIB, yakni pada 6.592,167. Namun, mayoritas saham melemah yakni sebanyak 273 unit, sedangkan 233 menguat, dan 161 sisanya flat.

Nilai perdagangan kian susut ke level Rp 5,9 triliun dengan melibatkan 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 823.000-an kali. Investor asing masih mencetak penjualan bersih (net sell) senilai Rp 159,09 miliar.

Saham yang mereka jual terutama adalah PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 41,8 miliar dan Rp 36,9 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, di mana ASII menguat 0,44% menjadi Rp 5.675 sementara BBRI flat di level Rp 4.080/saham.

Sebaliknya, saham yang diburu terutama adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 182,7 miliar dan Rp 26,9 miliar. Keduanya menguat, di mana ARTO lompat 4,6% ke Rp 16.500/unit dan AMTK lompat 4,48% menjadi Rp 2.330/unit.

Dari sisi nilai transaksi, saham ARTO dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 487,5 miliar dan Rp 266,3 miliar, diikuti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 250,2 miliar.

Reli IHSG mengikuti tren di bursa Asia yang hari ini kompak menghijau dipimpin indeks Shenzhen China yang menguat 0,68% sedangkan Hang Seng Hongkong tumbuh 0,33% di tengah pertaruhan bahwa Omicron tak mengancam buyarnya pemulihan.

Skenario Spanish Flu berpeluang terjadi pada kasus pandemi Covid-19. Meski tingkat penularan Omicron lebih ganas, dengan rasio penularan 1,5 kali dan hanya perlu 3 hari inkubasi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), efek yang ditimbulkan lebih rendah bagi manusia sehat.

Data Worldometer menyebutkan angka kematian harian akibat Covid-19 di seluruh dunia menurun, yakni di angka 5.641 jiwa pada 20 Desember dibandingkan dengan angka kematian harian pada 23 November (ketika Omicron pertama teridentifikasi) sebanyak 8.513 korban.

Artinya, data tersebut secara lugas menunjukkan bahwa kemunculan Omicron justru berujung pada penurunan angka kematian harian sebesar 33,7%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular