
Pemodal Kian Cemas, Dow Jones Dibuka Ambrol 520 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terbanting pada pembukaan perdagangan Senin (20/12/2021), menyusul lonjakan kasus Covid-19 akibat Omicron yang memicu pembatasan sosial (lockdown).
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 520 poin (-1,5%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 15 menit menjadi 595,42 poin (-1,68%) ke 34.770,02. S&P 500 terbanting 64,69 poin (-1,4%) ke 4.555,95. Nasdaq drop 205,27 poin (-1,35%) ke 14.964,42.
Koreksi terjadi setelah Covid-19 di AS melonjak dengan 156.000 kasus baru (per Jumat). Omicron terlacak sudah menyebar di 43 dari 50 negara bagian di AS dan di 90 negara dunia. Rasio penyebaran mencapai 1,5 kali dalam 3 hari terakhir, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
"Ini merefleksikan peningkatan ketakpastian apakah lonjakan Omicron akan memicu penghentian aktivitas ekonomi secara luas, penambahan stimulus fiskal dari program Build Back Better Presiden Biden," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, seperti dikutip CNBC International.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-anjlok ke bawah 1,4%. Artinya, harga sedang menguat karena diburu oleh pemodal yang kian resah melihat kenaikan risiko ekonomi terkait pandemi.
Saham siklikal yang dipengaruhi pembukaan ekonomi pun tertekan, seperti emiten kapal pesiar Royal Caribbean yang sahamnya anjlok 3% di sesi pembukaan. Sementara itu, saham maskapai United Airlines dan Southwest Airlines anjlok masing-masing sebesar 3,7% dan 2,3%.
Sebaliknya, saham farmasi yakni Moderna melambung 6% setelah mengumumkan bahwa vaksinnya menyediakan proteksi tambahan melawan Omicron.
Di tengah kondisi demikian, Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS per kuartal I-2022 menjadi 2%, dari estimasi sebelumnya sebesar 3%. Pemangkasan proyeksi juga dilakukan untuk periode kuartal II-2021 dan kuartal III-2021.
Sepanjang pekan ini, indeks S&P 500 anjlok 1,9%, sementara Nasdaq ambruk hingga 3% setelah investor membuang saham dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sementara Dow Jones ambruk hingga 1,7%.
Meski demikian, sepanjang bulan berjalan S&P 500 masih terhitung menguat 1,2% pada Desember ini. Sementara itu, Dow Jones menguat 2,6% dan sebaliknya Nasdaq drop 2,4%. Sepanjang tahun berjalan, S&P 500 masih tercatat melesat 23%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir