Bursa Asia Kena 'Prank' BoE & Ambles, tapi IHSG-KOSPI Selamat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Jumat, 17/12/2021 16:47 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham Asia ditutup berjatuhan pada perdagangan Jumat (17/12/2021), karena investor merespons negatif dari keputusan bank sentral Inggris yang menaikan suku bunga acuannya.

Hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan KOSPI Korea Selatan yang mampu bertahan di zona hijau pada hari ini. IHSG ditutup menguat 0,11% ke level 6.601,93, sedangkan KOSPI Korea Selatan berakhir terapresiasi 0,38% ke posisi 3.017,73.

Sedangkan sisanya ditutup di zona merah pada hari ini. Indeks Nikkei Jepang ditutup ambles 1,79% ke level 28.545,68, Hang Seng Hong Kong ambruk 1,2% ke 23.192,63, Shanghai Composite China merosot 1,16% ke 3.632,36, dan Straits Times Singapura melemah 0,55% ke 3.111,63.


Pada hari ini, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level -0,1%.

Langkah BoJ ini terjadi di tengah sikap bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang sudah mulai hawkish, dengan menaikan suku bunga acuannya pada Kamis malam waktu Indonesia.

BoJ yang masih mempertahankan sikapdovish-nya juga terjadi di tengah potensi sikap hawkish dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) kedepannya.

Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda mengatakan biaya pinjaman akan tetap rendah di Jepang dalam beberapa waktu kedepan, bahkan ketika bank sentral lain mulai menaikkan suku bunga acuannya untuk memerangi tingginya inflasi.

Kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron juga memperumit tantangan bagi para pembuat kebijakan, yang rencana moneternya untuk kebangkitan ekonomi pascapandemi telah terganggu.

"Gambaran yang lebih besar adalah bahwa dalam sepekan di mana The Fed mengisyaratkan beberapa kenaikan suku bunga tahun depan dan BoE sudah menaikkan suku bunganya, tetapi BoJ tetap bersikap dovish," kata Marcel Thieliant, ekonom senior Jepang di Capital Economics, dikutip dari Reuters.

Investor di Asia merespons negatif dari keputusan kebijakan moneter dari bank sentral utama di tiga negara maju.

Di Inggris, BoE pada Kamis malam waktu Indonesia memutuskan untuk menaikan suku bunga acuannya dari 0,1% menjadi 0,25%. Hal ini juga menjadi kenaikan yang pertama di antara bank sentral negara maju sejak era pandemi di tengah lonjakan inflasi negara tersebut.

Pemicu perubahan kebijakan moneter menjadi ketat tersebut terjadi setelah inflasi Inggris per November menyentuh level tertinggi 10 tahun pada 5,1% atau lebih tinggi dari target BoE yang memperkirakan angka 2%, dan juga lebih tinggi dari posisi Oktober sebesar 4,2%.

Meskipun BoE sudah menaikan suku bunga acuannya, tetapi bank sentral eropa (ECB) mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0% pada Kamis malam waktu Indonesia.

ECB sejalan dengan The Fed, di mana mereka akan memangkas pembelian obligasi dan mereka juga tetap berjanji untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter setidaknya hingga tahun 2022.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"