Waspada Penipuan Online, bank bjb Gencar Edukasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap adanya penipuan yang mengatasnamakan bank bjb, terutama melalui sejumlah fitur online dari perbankan. Fitur tersebut, kata dia, memang untuk memudahkan transaksi keuangan sekaligus meningkatkan brand perusahaan perbankan.
"Namun demikian, masyarakat mesti waspada. Terhadap kemungkinan penyalahgunaan sistem online, yang mudah terjadi di era digitalisasi perbankan dewasa ini," kata Widi dalam keterangan tertulis, Jumat(17/12/2021).
Dia menjelaskan, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan nasabah agar terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan bank bjb. Pertama, memastikan bahwa informasi yang Anda peroleh terkait bank bjb, berasal dari channel komunikasi resmi perusahaan.
Channel komunikasi resmi bank bjb selain call center bjb Call 14049 adalah email resmi untuk informasi dan Pengaduan Nasabah bank bjb yaknibjbcare@bankbjb.co.id, akun media sosial resmi bank bjb yakni Instagram @bankbjb, Twitter @infobankbjb, dan Facebook bank bjb.Dengan status verified atau bercentang biru, serta website resmi bank bjbhttps://www.bankbjb.co.id.
"Kedua, nasabah juga diimbau untuk tidak pernah memberikan informasi data rahasia kepada siapapun. Hal tersebut meliputi Nomor PIN (Personal Identification Number), User ID, Kode OTP (One Time Password), User ID, Kode Akses dan informasi juga nomor, Card Verification Value (CVV), hingga tanggal kadaluarsa (expire date) kartu kepada pihak manapun. Pihak bank bjb tidak pernah meminta informasi data tersebut melalui sarana media elektronik yang tidak aman," pungkas Widi
Selain itu, di antara penyalahgunaan sistem online yang marak menyerang dunia perbankan adalah phising dan skimming. Phising merupakan aksi penipuan yang dilakukan pihak tertentu lewat upaya mencuri informasi rahasia seorang nasabah, dengan mengincar user-id, PIN, OTP, data kartu kredit dan informasi sensitif lainnya.
"Modus mereka bisa dengan membuat situs palsu yang memiliki tampilan mirip dengan situs resmi bank," ujar Widi.
Sementara phising, kata dia,dikerjakan dengan penipu mengaku sebagai petugas bank atau institusi tertentu. Kemudian meminta data nasabah (username dan password atau user id dan lainnya) dengan modus yang mengaku sebagai call center bank bjb untuk menelepon nasabah, dan kemudian melancarkan aksi penipuan.
Widi mengungkapkan,pengamanan terhadap aksi phising bisa ditempuh di antaranya melalui menjaga kerahasiaan data pribadi.
"Tidak sembarangan membuka email dan link email yang tidak jelas pengirimnya. Atau bisa dengan rutin mengubah password secara berkala, dengan memakai password kombinasi huruf, angka dan karakter," paparnya.
Kewaspadaan nasabah, menurutnya juga harus ditingkatkan atas skimming, yaitu metode membaca data magnetik yang terdapat pada Kartu Debit atau Kartu Kredit secara ilegal.
"Modus lainnya yang sering terjadi adalah skimming data lewat pengintipan data nasabah di mesin ATM, melalui kamera tersembunyi yang dipasang pelaku," ujarnya.
Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai antisipasi skimming yakni, mengutamakan menggunakan ATM bank bjb, mengganti PIN ATM secara berkala. Menutup tombol pinpad dengan tangan, saat anda memasukkan PIN ATM.
"Penting diingat pula, jangan sampai mudah memberikan PIN ATM kepada pihak lain, yang mengaku sebagai petugas bank," tutur dia.
Widi menegaskan Bank bjb telah berupaya memberikan informasi dan wawasan guna meningkatkan kewaspadaan nasabah atas setiap penipuan online.
"Tentu saja layanan digital telah memudahkan masyarakat dalam mengakses setiap produk dan program perbankan yang ada. Namun begitu, kehati-hatian dalam setiap aktivitas transaksi mutlak dijalankan demi keamanan bersama," pungkasnya.
(rah/rah)