
BI Ramal Ekonomi Global Tumbuh 5,7% Tapi Ada Ancaman Serem

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 5,7% pada 2021 dan berlanjut tumbuh 4,4% pada tahun depan. Hanya saja ini tidak berjalan mulus, sebab ada sejumlah ancaman terhadap sebagian negara.
Demikianlah diungkapkan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai menyampaikan rapat dewan gubernur (RDG), Kamis (16/12/2021)
Perry menjelaskan, optimisme terhadap perekonomian didukung oleh beberapa indikator. Antara lain pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS), China, Jepang serta kawasan Eropa.
"Selanjutnya PMI manufaktur, keyakinan konsumen dan ritel terus berlangsung. Di tengah indikator tracing index, supplier index barang global yang masih tertahan. BI memeprkirakan akan tumbuh yakni sekitar 5,7% pada 2021 dan 4,4% pada 2022," jelasnya.
Faktor positif lainnya adalah kenaikan volume perdagangan dan tingginya harga komoditas internasional. Indonesia dan negara berkembang lainnya turut kecipratan, dengan adanya peningkatan ekspor.
Hal yang patut dikhawatirkan adalah ketidakpastian pasar keuangan global. Pemulihan ekonomi negara maju memberikan konsekuensi adanya kenaikan inflasi yang harus direspons dengan pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga acuan.
"Ketidakpastian keunagan global juga masih berlanjut di tengah penyebaran covid19 varian omricon dan siklus pengetatan moneter bank sentral as yang lebih ketat," pungkasnya
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi AS 2021 Melesat 5,7% Tertinggi Sejak 1984