
Mitratel Bakal Akuisisi 6 Ribu Menara dalam 2-3 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel berencana untuk melakukan akuisisi hingga enam ribu menara dalam 2-3 tahun ke depan. Akuisisi ini merupakan bagian dari upaya pengembangan bisnis perusahaan secara unorganik.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan ada potensi untuk mengakuisisi menara telekomunikasi dari sister company-nya, Telkomsel yang berpotensi untuk melepas enam ribu dari delapan ribu menara yang dimilikinya saat ini.
"Yang diakuisisi sekarang yang memang punya banyak Telkomsel ada 8.000, sekitar 6.000 akan dilepas. Di samping itu ada opportunity lain operator kecil yang mau jual tower, ada lebih dari 10 dari small operator buat M&A [merger & acquisition]," jelas Hendra, kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/12/2021).
Akuisisi menara ini akan dilakukan menggunakan dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang baru saja diperoleh perusahaan. Dari Rp 18 triliun yang didapat, rencananya sebagian besar akan digunakan untuk kebutuhan akuisisi ini.
Selain menambah jumlah menara baik secara organik dan anorganik, perusahaan juga menargetkan untuk meningkatkan tenansi rasio hingga ke angka 1,8x di 2025 mendatang. Mengingat saat ini tenansi rasio perusahaan masih rendah di 1,64x untuk Pulau Jawa dan 1,39x di luar Jawa.
Dari sisi kinerja, EBITDA marjin perusahaan terus mengalami peningkatan dengan rerata pertubuhan 35% sejak 2018 hingga akhir 2020 lalu.
Secara lebih rinci, di akhir tahun lalu EBITDA perusahaan mencapai Rp 4,18 triliun atau dengan rasio 54%. Naik dari sebelumnya yang senilai Rp 2,61 triliun.
Hingga Juni 2021 lalu, EBITDA marjin perusahaan sudah mencapai 63% atau senilai Rp 4,63 triliun.
Secara keuangan, hingga 30 Juni 2021 lalu, perusahaan membukukan laba tahun berjalan senilai Rp 700,7 miliar. Nilai ini meningkat signifikan dari laba di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 153,7 miliar atau terjadi pertumbuhan 355,88% secara tahunan (year on year/YoY).
Sedangkan dari pos pendapatan di periode yang sama tercatat pendapatan perusahaan senilai Rp 3,22 triliun, naik dari Rp 2,90 triliun akhir Juni 2020 lalu atau tumbuh 10,94% YoY.
Tercatat nilai aset perusahaan mencapai Rp 23,25 triliun, terdiri dari aset lancar sebesar Rp 3,61 triliun dan aset tidak lancar senilai Rp 26,64 triliun.
Perusahaan memiliki nilai liabilitas sebesar Rp 18,57 triliun, dengan liabilitas jangka pendek Rp 7,11 triliun dan jangka panjang senilai Rp 11,43 triliun.
Nilai ekuitas perusahaan mencapai Rp 13,68 triliun.
(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mitratel Mulai Cari Pemasukan Dari Pihak Ketiga