
Demam Kripto Landa Liga Basket NBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak hanya di industri sepak bola Eropa, tren masuknya perusahaan kripto ke industri olahraga juga menjalar sampai ke liga basket paling bergengsi seantero dunia The National Basketball Association alias NBA di Amerika Serikat (AS).
Dalam beberapa waktu terakhir, tercatat sejumlah perusahaan kripto telah menjalin kerja sama dengan tim sepak bola papan atas dunia, mulai dari Socios yang membuat fan token dengan Inter Milan dan beberapa klub kelas kakap lainnya, sampai raksasa platform kripto Binance menjadi sponsor jersey S.S.Lazio.
Tren tersebut ternyata juga telah sampai di NBA. Melansir Bloomberg, Rabu (15/12), bintang basket Brooklyn Nets Kevin Durant dan perusahaannya Thirty Five Ventures baru saja menandatangani kontrak multi-tahun dengan salah satu pemain utama bursa kripto Coinbase Global Inc. untuk mempromosikan platform aset kripto di seluruh bisnisnya.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Durant akan muncul dalam model iklan utama. Coinbase juga, nantinya, akan terhubung dengan situs olahraga Durant dan rekannya, Boardroom, untuk iklan digital dan konten bersponsor tentang kripto. Namun, detail nilai kesepakatan tersebut tidak diungkapkan.
"Kevin melakukan sangat, sangat sedikit kesepakatan dengan brand (merek) dan itu merupakan bagian dari rencana," kata Rich Kleiman, manajer lama Durant dan salah satu pendiri perusahaannya, dalam sebuah wawancara.
"Mereka [Coinbase] adalah model mitra merek baru bagi kami, di mana mereka berintegrasi di semua bagian bisnis kami yang berbeda," lanjut Kleiman.
Perusahaan Durant pertama kali berinvestasi di Coinbase pada tahun 2017, bergabung dengan putaran pendanaan US$ 100 juta. Kemudian, kedua belah pihak membangun hubungan mereka dari sana.
Mantan Most Valuable Player (MVP) NBA tersebut, yang telah memenangkan dua kejuaraan NBA bersama Golden State Warriors (GSW), mulai bertemu dengan para pendiri dan investor di sektor teknologi Silicon Valley pada tahun 2016, selama masa-masa awal bisnis mereka.
Menurut catatan Bloomberg, perusahaan kripto telah menghabiskan ratusan juta dolar AS tahun ini untuk menjalin kesepakatan sponsor dengan sejumlah liga olahraga, tim, atlet, dan selebritas demi memikat pengguna baru seiring semakin populernya mata uang digital alias aset kripto.
Dari Miami Heat, LA Lakers, hingga GSW
Tahun ini merupakan tonggak munculnya tren baru dalam olahraga dan strategi pemasaran perusahaan kripto.
Pada April lalu, tim basket Miami Heat, yang telah bermain di American Airlines Arena selama 22 tahun, mengumumkan pergantian nama stadion seiring masuknya perusahaan bursa kripto FTX. Menurut sumber Decrypt, kesepakatan tersebut berlaku sampai 19 tahun dengan nilai US$ 135 juta atau setara dengan Rp 1,93 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$).
Tidak hanya markas Miami Heat, pada November lalu, raksasa platform pertukaran kripto lainnya Crypto.com juga berhasil membeli hak penamaan stadion Los Angeles (LA) Lakers dan LA Clippers, Staples Center yang legendaris, dengan nilai US$ 700 juta atau setara dengan Rp 10,01 triliun.
Nantinya, pada 25 Desember mendatang, nama markas tim LeBron James dkk akan berubah menjadi Crypto.com Arena. Hak penamaan tersebut berlaku selama 20 tahun.
Sebelum dengan Lakers, pada September lalu, Crypto.com-platform dengan lebih dari 10 juta pengguna di dunia-resmi menjadi mitra patch jersey tim basket NBA Philadelphia 76ers. Logo Crypto.com akan 'nampang' di bagian kiri atas jersey tim Joel Embiid tersebut.
Kerja sama di industri basket bersama Durant juga bukan yang pertama kali dilakukan Coinbase. Pada Oktober, platform kripto, yang saat ini telah melantai di bursa saham Nasdaq AS, tersebut resmi menjadi platform kripto resmi NBA dan WNBA hingga USA Basketball.
Selain masuk ke markas tim Jimmy Butler (Miami Heat), pada bulan ini FTX juga disebutkan mencapai kesepakatan sponsor multi-juta dolar dengan Golden State Warriors (GSW), tim yang dibintangi oleh sang raja tembakan tiga angka (3-point) Stephen 'Steph' Curry.
Asal tahu saja, Curry, yang telah menggondol 3 gelar juara NBA bersama GSW, pada Rabu kemarin (15/12) berhasil memecahkan rekor tembakan tiga angka terbanyak sepanjang masa yang sebelumnya dipegang mantan pemain Boston Celtics & Miami Heat Ray Allen.
Dalam pertandingan GSW versus New York Knicks yang berhasil dimenangkan tim Curry (dengan skor 105-96) tersebut, pria berumur 33 tahun itu sukses menjaringkan 22 poin dengan 5 kali tembakan 3 angka.
Alhasil, kini Curry berhasil menduduki singgasana pemain dengan tembakan 3 angka terbanyak, yakni 2.974. Angka tersebut lebih banyak satu angka di atas milik Ray Allen, yang pernah dua kali menjuarai NBA.
Curry sedang mengalami musim yang ciamik bersama GSW. Tim yang dibelanya tersebut saat ini masih nangkring di peringkat pertama di Konferensi Barat dengan rekor 23 kali menang dan 5 kali kalah. Apabila tetap konsisten, hal tersebut bisa memperbesar kans Warriors untuk bisa mengulangi kejayaannya, ketika menjuarai NBA pada 2015, 2017, dan 2018.
Kembali ke soal kesepakatan, saat ini detail perjanjian tersebut belum diungkapkan. Namun, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada CNBC International bahwa perjanjian multi-tahun antara Warriors dan FTX bernilai di atas US$ 10 juta.
Asal tahu saja, menurut CoinGecko, perusahaan kripto yang disebutkan di atas masuk ke dalam 5 besar perusahaan kripto paling top. Binance menduduki peringkat pertama, Coinbase di peringkat kedua, Crypto.com di posisi ketiga, dan FTX berada di posisi kelima.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tambah Rame! Platform Kripto Memburu Cuan dari Penonton NBA