Dow Jones Dibuka Anjlok 140 Poin Jelang Pengumuman The Fed
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Rabu (15/12/2021), di tengah antisipasi pemodal terhadap keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 142 poin (-0,4%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 109,6 poin (-0,31%) ke 35.434,6. S&P 500 susut 12 poin (-0,26%) ke 4.622,07. Nasdaq drop 74,5 poin (-0,49%) ke 15.163,16.
Saham Boeing anjlok terparah, sebesar 1,7%, sementara saham-saham energi berguguran di tengah antisipasi pemodal atas pengumuman The Fed.
The Fed akan mengumumkan hasil rapatnya pada hari ini, untuk mengatasi tantangan tingginya inflasi ke level tertinggi dalam 39 tahun terakhir. Bank sentral terkuat dunia tersebut diprediksi akan mengumumkan percepatan laju pembelian obligasi dari pasar sekunder.
"Tapering bukanlah pembalik hawkish yang mengakhiri pasar bullish, tetapi pembalik itu terkait dengan pelonggaran moneter yang masif sejak pandemi dimulai" tutur analis Fundstrat Tom Lee dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Survei CNBC International menunjukkan bahwa konsensus ekonom dan pengelola investasi top memperkirakan The Fed akan mengurangi laju pembelian asetnya pada Maret dan mulai menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) pada Juni.
Data juga menunjukkan bahwa penjualan ritel per November menguat 3,9% secara tahunan, atau melemah dari posisi Oktober yang melonjak 4,9%, dan di bawah ekspektasi dalam polling Reuters yang berujung pada angka 4,6%.
Sentimen investor juga masih cenderung beragam setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan bahwa varian terbaru Covid-19 yakni omicron menyebar lebih cepat dari strain sebelumnya dan mungkin sudah ada di seluruh negara.
Kabar positif muncul dari sisi politik, di mana Kongres yang dikuasai partai Demokrat meloloskan undang-undang kenaikan batasan utang, sehingga Presiden AS Joe Biden tinggal menyetujuinya tatkala pemerintah AS menghadapi anggaran yang ketat.
AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 9,6% (tahunan), lebih tinggi dari estimasi konsensus. Kenaikan itu lebih tinggi dari konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang sebesar 9,2%.
Selain itu, angka penjualan ritel November akan diumumkan. Ekonom dalam polling Dow Jones memprediksi penjualan ritel tersebut akan naik 0,8%, dibadningkan dengan angka pada Oktober sebesar 1,7%.
Sentimen investor juga masih cenderung tertekan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan bahwa varian terbaru Covid-19 yakni omicron menyebar lebih cepat dari strain sebelumnya dan mungkin sudah ada di seluruh negara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)