Kasus Omicron Picu Tanda Tanya, Dow Jones Dibuka Volatil
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Selasa (14/12/2021), setelah virus Covid-19 varian omicron memicu satu kasus kematian di Inggris yang memicu pertanyaan seputar tingkat keparahan varian tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 84 poin (-0,2%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) tetapi selang 15 menit berbalik naik 56,2 poin (+0,16%) ke 35.707,13. Namun, S&P 500 susut 10,9 poin (-0,23%) ke 4.658,07 dan Nasdaq drop 104,8 poin (-0,68%) ke 15.308,51.
Saham Tesla ambles hingga 2,3% di pembukaan setelah CEO Tesla Elon Musk mengumumkan telah menjual saham di perusahaan tersebut senilai US$ 906,5 juta. Di sisi lain, saham Ford anjlok 2,9% setelah Toyota mengumumkan investasi US$ 35 miliar untuk proyek mobil listrik.
Sebaliknya, saham Pfizer menguat nyaris 1% setelah mengumumkan hasil akhir uji Covid menunjukkan berkurangnya risiko masuk rumah sakit dan kematian hingga sebesar 89% jika menggunakan vaksin besutannya.
Pasar akan memantau indeks harga produsen November di mana ekonom dalam polling Dow Jones memprediksi angkanya akan berkisar 0,5% atau melemah dari posisi Oktober sebesar 0,6%.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memulai rapat dua harinya. CEO Morgan Stanley menilai bank sentral tersebut perlu segera menaikkan suku bunga acuan. Pasar memantau sejauh mana The Fed akan mempercepat laju pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder.
"The Fed sebaiknya mulai mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan, sehingga ketika risiko penekan muncul, anda akan memiliki amunisi untuk melawannya. Saat ini, dengan suku bunga acuan nol, kita tak memiliki amunisi," tuturnya seperti dikutip CNBC International.
Pada perdagangan Senin, Dow Jones melemah 0,89%, atau 320 poin, sementara indeks S&P 500 ambruk 0,9%. Nasdaq drop 1,39% setelah investor meninggalkan saham teknologi yang dinilai makin tinggi valuasinya.
Saat ini S&P 500 terpaut 1,6% dari rekor tertinggi intraday pada 22 November. Dow Jones terpaut 2,5% sementara Nasdaq terpaut 5%. Saham maskapai penerbangan dan kapal penumpang melemah menysul kekhawatiran seputar ancaman omicron.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)