Pasar Khawatirkan Omicron, IHSG Ditutup Anjlok di Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Selasa, 14/12/2021 11:47 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) drop pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (14/12/2021), di tengah kekhawatiran memburuknya pandemi di negara maju.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.608,996 atau turun 53,9 poin (-0,81%) pada penutupan siang. Dibuka menguat 0,04% ke 6.665,383, indeks acuan utama bursa ini hanya bisa menyentuh level tertinggi pada 6.671,313 pukul 09:00 dan selanjutnya ambruk.

Koreksi berlanjut tanpa sekalipun IHSG membal ke atas, sehingga menyentuh level terendah hariannya pada 6.608,922 jelang pukul 11:30 WIB. Sebanyak 343 saham ambruk, sementara 167 lain menguat, dan 153 sisanya flat.


Nilai perdagangan surut ke level Rp 6,1 triliun dengan melibatkan 12 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 805.000-an kali. Investor asing hari ini masih mencetak penjualan bersih (net sell), senilai Rp 248,93 miliar.

Saham yang mereka lego terutama adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 55,1 miliar dan Rp 44,5 miliar. Keduanya tertekan, masing-masing sebesar 1,9% dan 0,3% ke Rp 7.750 dan Rp 7.275/saham.

Sebaliknya, saham yang masih mereka buru antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 43,5 miliar dan Rp 20,6 miliar. Saham BMRI flat di harga Rp 7.125 sementara TLKM melemah 0,25% ke Rp 4.070/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dan PT Surya Permata Andalan Tbk (NAT) memimpin dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 201,3 miliar dan Rp 190,7 miliar, diikuti PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp 165,3 miliar.

Koreksi IHSG terjadi bersamaan dengan tren pelemahan di bursa Asia. Indeks Hangseng Hong Kong memimpin koreksi, setelah tertekan hingga 1,3%, disusul indeks Nikkei Jepang yang turun sebesar 0,9%.

Sentimen tak sedap datang dari perkembangan baru varian Omicron di mana Inggris melaporkan varian batu tersebut telah merenggut nyawa satu orang pasien. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

"Sayangnya iya, Omicron menyebabkan rawat inap dan sayangnya lagi ada satu pasien telah dipastikan meninggal akibat terinfeksi Omicron," kata Johnson kepada wartawan dalam kunjungan ke klinik vaksinasi dekat Paddington, London, menurut Sky News.

Selain itu dari China, pemerintah setempat melaporkan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di negaranya pada Senin kemarin, seperti yang dilaporkan oleh Reuters. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa omicron bermutasi menjadi kian berbahaya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor