Pagi-pagi Harga Minyak Sudah Turun 1%, Ada Apa Ini?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 December 2021 07:55
A customer leaves a Chevron station after it ran out of gasoline, Wednesday, May 12, 2021, in Miami.  State and federal officials are scrambling to find alternate routes to deliver gasoline in the Southeast U.S. after a hack of the nation's largest fuel pipeline led to panic-buying that contributed to more than 1,000 gas stations running out of fuel.  The pipeline runs from the Gulf Coast to the New York metropolitan region, but states in the Southeast are more reliant on the pipeline for fuel. Other parts of the country have more sources to tap. (AP Photo/Marta Lavandier)
Foto: Seorang pelanggan meninggalkan stasiun Chevron setelah kehabisan bensin, Rabu, 12 Mei 2021, di Miami. (AP / Marta Lavandier)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia terkoreksi pada perdagangan pagi hari ini. Koreksinya pun lumayan dalam.

Pada Selada (14/12/2021) pukul 07:22 WB, harga minyak jenis brent berada di US$ 74,39/barel. Anjlok 1,01% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 71,29/barel. Berkurang 0,53%.

Namun, sepertinya koreksi ini hanya sebatas alasan teknikal. Maklum, harga si emas hitam sebelumnya berada dalam tren kenaikan.

Selama sepekan terakhir, harga brent dan lght sweet masih membukukan kenaikan masing-masing 1,68% dan 2,5%. Sepertinya investor tergiur dengan cuan itu sehingga kontrak minyak mengalami tekanan jual.

Ke depan, sepertinya prospek harga minyak tetap cerah. Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) meyakini permintaan minyak akan tinggi.

Dalam laporan terbarunya, OPEC memperkirakan rata-rata permintaan minyak pada kuartal I-2022 adalah 99,13 juta barel/hari. Naik 1,1 juta barel/hari dari proyeksi sebelumnya.

Kemunculan virus corona varian omicron, menurut OPEC, tidak akan berdampak signifikan seperti varian delta. Efek varian omicron diperkirakan ringan dan temporer saja.

"Pemulihan ekonomi berlanjut pada kuartal IV-2021 dan terus terjadi pada kuartal I-2022. Dampak varian omicron sepertinya akan ringan dan temporer, karena dunia sudah lebih siap mengatasi Covid-19 dan berbagai tantangan yang menyertainya," sebut laporan bulanan OPEC.

Untuk sepanjang 2022, OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia naik 4,15 juta barel/hari dari tahun ini. Pada kuartal III-2022, permintaan minyak dunia akan melampaui 100 juta barel/hari, kembali ke masa sebelum pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular