IHSG Berakhir Menguat 21 Poin di Penutupan Sesi Pertama
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di penutupan perdagangan sesi pertama Senin (13/12/2021), di tengah kabar baik seputar varian virus Covid-19 omicron yang tidak memicu tsunami pasien baru di Amerika Serikat (AS).
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.674,659 atau lompat 21,74 poin (+0,33%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,16% ke 6.663,739, indeks acuan utama bursa ini bertahan di zona hijau tanpa sekalipun menyentuh zona merah.
Level pra-pembukaan pada 6.659,17 menjadi level terendah hariannya, sementara level tertinggi hariannya disentuh pada pukul 09:00 WIB, yakni pada 6.688,379.
Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 289 unit, sedangkan 216 melemah, dan 167 sisanya flat. Nilai perdagangan menguat ke level Rp 7 triliun dengan melibatkan 17 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 841.000-an kali.
Investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) senilai Rp 199,45 miliar. Saham yang dilego terutama adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 32,8 miliar dan Rp 27,6 miliar. Keduanya tertekan, masing-masing sebesar 3,8% dan 0,69% ke Rp 22.125 dan Rp 7.150/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka borong terutama adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 24,7 miliar dan Rp 10,1 miliar. Keduanya menguat, di mana BBRI naik 1,21% menjadi Rp 4.180 dan EMTK menguat 5,19% ke Rp 2.230/unit.
Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 238,6 miliar dan Rp 222,5 miliar, diikuti PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) senilai Rp 220,2 miliar.
Penguatan IHSG cenderung mengikuti tren pergerakan positif di bursa regional di mana semua indeks bursa utama Asia menguat. Indeks Shanghai dan Shenzen China memimpin dengan reli sebesar 1% diikuti Nikkei Jepang yang lompat 0,9%.
Kabar baik seputar Covid-19 datang dari perusahaan produsen vaksin yakni Pfizer dan BioNTech yang mengatakan bahwa data awal penelitian di lab mereka, tiga dosis vaksin buatan mereka mampu meredam Omicron secara efektif.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa virus Covid-19 varian omicron telah masuk ke Negara Adidaya tersebut dua pekan lebih dini dari yang semula diperkirakan, yakni tepatnya pada 15 November..
Meski demikian, tidak ada lonjakan angka kematian atau tsunami pasien Covid-19 di Negeri Sam tersebut, mengindikasikan bahwa varian terbaru tersebut tidak memicu angka kematian dan keparahan, meski diduga lebih mudah menular.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)