Dari Batu Bara, PTBA Mau Jadi Perusahaan Energi & Kimia!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 December 2021 20:40
Doc.PTBA
Foto: Doc.PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID, siap beralih menjadi perusahaan energi dan kimia dari kini fokus bisnis perusahaan masih di batu bara.

Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengatakan, perusahaan sudah menyiapkan langkah dan strategi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.

"Transformasi ini dilakukan untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (10/12/2021).

"Destinasi pertama PTBA adalah menjadi perusahaan berbasis bisnis energi pada tahun 2026 dengan target pendapatan dari sektor energi sebesar 50% dan bisnis batu bara 50%," lanjutnya.

Dia mengatakan, PTBA memiliki tiga strategi khusus untuk mencapai target transformasi bisnis pada 2026, antara lain:
1. Peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
2. Proyek hilirisasi batu bara dan chemical industry development dengan menyiapkan kawasan ekonomi khusus di Tanjung Enim, Sumatera Selatan sebagai
area untuk pengembangan bisnis.
3. Carbon Management Program yaitu integrasi target pengurangan karbon dalam operasional pertambangan PTBA.


Dari sisi pengembangan EBT, perusahaan akan merambah portofolio ke sektor energi baru dan terbarukan dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lahan bekas tambang dan masyarakat.

Adapun proyek-proyek PLTS PTBA adalah sebagai berikut:
1. PLTS Bandara Soekarno Hatta bersama AP2
PLTS Bandara Soekarno Hatta beroperasi pada bulan Oktober 2020. PLTS ini terdiri dari 720 solar panel dengan kapasitas 241 kilowatt peak (kWp).

2. PLTS Irigasi Pesawaran- Lampung (CSR)
Beroperasi di tahun 2020 dengan kapasitas 35 kWp dan 140 keping panel surya. PLTS ini bisa membuat pompa irigasi mengaliri air hingga 167 hektar lahan.

3. PLTS Irigasi Talawi, Sawahlunto (CSR)
Beroperasi sejak tahun 2019 dengan kapasitas 16,5 kWp. PLTS untuk melistriki pompa
irigasi yang mengaliri 62 hektar lahan sawah.

4. PLTS Irigasi Tanjung Raja - Muara Enim (CSR)
Beroperasi sejak tahun 2020 dengan kapasitas PLTS 16,5 kWp dan menggunakan 140
keping panel surya.

5. PLTS Yayasan Az-Zawiyah Ogan Ilir - Sumsel (CSR)
Beroperasi pada tahun 2020 dengan kapasitas 6 kWp. Listrik sepenuhnya dimanfaatkan
untuk kebutuhan kegiatan pendidikan dengan penerima manfaat sebanyak 1.921 orang.

Sementara terkait proyek gasifikasi batu bara, perusahaan mengerjakan proyek Coal to DME. Proyek DME ini menurutnya sudah berjalan sesuai dengan rencana dan akan segera terealisasi sebagai bentuk komitmen PTBA atas terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No. 109 tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Presiden Joko Widodo.

Dia mengatakan, terdapat dua proyek PTBA yang masuk menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni:
1. Hilirisasi Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan
2. Kawasan Industri - Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) -
Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar US$ 2,1 miliar atau setara Rp 30 triliun. Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG lebih dari 1 juta ton per tahun, sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan dan banyak benefit lainnya bagi Indonesia.

"Kerja sama ini menjadi portofolio baru bagi perusahaan yang tidak lagi sekadar menjual batu bara, tetapi juga mulai masuk ke produk-produk hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PTBA Gandeng Polda Sumsel Demi Keamanan Objek Vital Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular