Omicron Ramai di Negara Barat, Sinovac Lebih Oke?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
10 December 2021 13:40
INFOGRAFIS, Vaksin China VS Vaksin Amerika, Mana yang Lebih Ampuh?
Foto: Infografis/ Vaksin China vs Vaksin AS/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian Omicron dari Covid-19 kini telah dilaporkan di 57 negara dan terus menyebar dengan cepat di Afrika Selatan, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Karena kondisi tersebut, WHO memperingatkan potensi terkait penuhnya Rumah Sakit apabila varian ini menyebar secara cepat dan luas serta mengatakan perlu lebih banyak data untuk mengevaluasi tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh varian baru tersebut.

"Bahkan jika tingkat keparahannya sama atau bahkan berpotensi lebih rendah daripada varian delta, rawat inap akan meningkat jika lebih banyak orang terinfeksi dan akan ada jeda waktu antara peningkatan insiden kasus dan peningkatan insiden. dari kematian," katanya.

Meski demikian laporan epidemiologi terbaru dari WHO mengatakan varian Delta tetap dominan, terutama di Eropa dan AS dan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang dampak global Omicron.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa memperkirakan varian Omicron bisa menjadi varian dominan di Eropa dalam beberapa bulan.

Namun, untuk saat ini, varian Delta terus mendominasi kasus, dan lebih banyak data diperlukan untuk menentukan tingkat penularan dan tingkat keparahan Omicron, kata WHO.

Varian omicron pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan di Afrika Selatan. Tes awal menunjukkan bahwa itu telah menyebar dengan cepat di sana, tetapi para peneliti belum menentukan apakah itu benar-benar lebih menular daripada varian lainnya.

Menanggapi merebahnya wabah omicron, semakin banyak negara membatasi perjalanan dari negara-negara Afrika bagian selatan. Israel, Maroko, dan Jepang bahkan melarang semua pelancong asing masuk ke negaranya.

Selain di wilayah pertama kali terdeteksi, varian baru ini sudah mulai mewabah ke banyak negara, termasuk negara-negara wilayah Eropa dan Amerika Utara.

Dari benua biru virus ini telah terdeteksi di Austria, Republik Cek, Estonia, Finlandia, Irlandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Rumania, Rusia, Swedia, Swiss, Belgia, Inggris, Kroasia, Denmark, Prancis, Jerman, Islandia, Portugal dan Spanyol.

Varian ini juga telah ditemukan di Amerika Serikat yang secara eksklusif hanya memberikan izin penggunaan kepada tiga vaksin yaitu Pfizer/BioNTech, Moderna dan Janssen.

Studi terbaru dari vaksin Pfizer/BioNTech menunjukkan vaksin tersebut menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih sedikit terhadap Omicron, akan tetapi defisit ini dapat dibalikkan oleh booster. Pfizer-BioNTech menyebutkan bahwa dosis ketiga vaksin kerja sama mereka tampaknya mampu memberikan perlindungan yang kuat terhadap varian omicron.

Meskipun varian ini belum terdeteksi di China dan Indonesia, akan tetapi Omicron telah ditemukan di negara-negara yang secara luas sudah menggunakan vaksin Sinovac seperti Brazil, Thailand dan Malaysia.

Data WHO menunjukkan dari 47 negara yang telah memiliki izin penggunaan vaksin Sinovac, 16 di antaranya telah mengkonfirmasi kasus varian Omicron.

Sinovac, vaksin yang paling banyak digunakan secara global dengan 2,3 miliar dosis telah didistribusikan, mengatakan sedang saat ini sedang menguji kemampuan vaksinnya terhadap varian Omicron dalam sejumlah penelitian laboratorium.

Pembuat vaksin yang berbasis di Beijing tersebut sedang melakukan penelitian serupa dengan yang telah dilakukan Pfizer, yang menggunakan pseudovirus - pengganti yang dimodifikasi secara genetik untuk patogen sebenarnya, kata seorang perwakilan perusahaan pada Kamis, dilansir The Straits Times.

Studi ini akan memberikan gambaran tentang seberapa besar potensi keampuhan suntikan Sinovac terhadap varian Omicron.

Perusahaan belum memastikan dan menolak untuk mengatakan kapan laporan studi tersebut akan dipublikasikan.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wall Street 'Nyungsep' Gegara AS Hadapi Situasi Rumit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular