Ngenes! Harga "Jebol" Tiga Kali, Masa Depan CPO Masih Cerah?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 10/12/2021 10:30 WIB
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun pagi ini, melanjutkan tren negatif dua hari kemarin. Dalam tiga hari CPO jatuh 3,67%.

Pada Jumat (10/12/2021) pukul 09.23 WIB harga CPO Bursa Malaysia tercatat MYR 4.758/ton, turun 0,42% dari posisi penutupan perdagangan kemarin.

Foto: Refinitiv
CPO

CPO berpotensi turun ke harga MYR 4.625-4.676/ton, karena tren bearish dari MYR 5.220/ton bisa saja berlanjut, menurut analis komoditas Reuters, Wang Tao.


Wang mengatakan tren turn jangka pendek CPO terkonfirmasi pada perdagangan kemarin dengan target MYR 4.555/ton.

Sedangkan resisten berada di MYR 4.812/ton. Jika harga bergerak naik dan melewati level tersebut, target berikutnya adalah MYR 4.873-4.948/ton.

Namun, pada grafik harian masih ada tekanan untuk terjadi rebound, ungkap Wang.

Pada gambaran besar di grafik harian CPO masih tertahan di support MYR 4.698/ton dalam tren channeling.

Jika CPO jatuh melewati support dan keluar dari tren, maka target penurunan CPO di MYR 3.936/ton.

Foto: Refinitiv
CPO

Pelemahan harga juga disebabkan oleh data ekspor CPO Malaysia yang diperkirakan turun pada awal Desember,

Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) dan surveyor kargo dijadwalkan untuk merilis data penawaran dan permintaan pada hari ini.

"Pasar memperdagangkan risiko dari menunggu Perkiraan Pasokan dan Permintaan Pertanian Dunia (WASDE) dan data MPOB November," kata Marcello Cultrera, manajer penjualan institusional dan broker di Phillip Futures di Kuala Lumpur.

Ekspor Malaysia selama 1 hingga 10 Desember diperkirakan turun 10% dari bulan sebelumnya. Sementara produksi November Indonesia diperkirakan 2%-3% lebih tinggi, tambah Cultrera.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harap-harap Cemas Bos Sawit, Perang Tarif Gerus Harga-Penjualan