
Investor Terus Pantau Kabar Baru Omicron, Harga SBN Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat pada perdagangan Kamis (9/12/2021), karena investor terus memantau kabar terbaru terkait varian virus corona (Covid-19) omicron, meskipun pasar masih cenderung optimis pada hari ini.
Seluruh tenor SBN acuan diburu oleh investor pada hari ini, ditandai dengan penurunan imbal hasil (yield) di seluruh SBN acuan. Melansir data dari Refinitiv, SBN bertenor 1 tahun menjadi yang paling besar penurunannya pada hari ini, yakni turun sebesar 8,9 basis poin (bp) ke level 3,276%.
Penurunan yield paling ringan terjadi di SBN bertenor 25 tahun yang hanya turun sebesar 0,2 bp ke level 7,198%. Sementara untuk yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara kembali menurun sebesar 5,3 bp ke level 6,329% pada hari ini.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Tak hanya di dalam negeri, pasar obligasi pemerintah di Amerika Serikat (AS) juga kembali mengalami penurunan yield pada pagi hari ini waktu AS. Dilansir dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun turun 0,7 bp ke level 1,502% pada pukul 06:05 waktu setempat, dari sebelumnya pada di level 1,509%.
Sedangkan yield Treasury berjatuh tempo 30 tahun juga turun sebesar 0,7 bp ke level 1,868% pada pagi hari ini, dari sebelumnya pada perdagangan kemarin di level 1,875%. Direktur jendral Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menilai varian Omicron dapat mengubah arah pandemi.
"Dampak pastinya masih sulit untuk diketahui," Tedros pada konferensi pers dari markas besar WHO di Jenewa Rabu (8/12/2021) kemarin, dikutip dari CNBC International. Para ilmuwan di seluruh dunia kini sedang berusaha keras untuk meneliti seberapa besar penularannya dan mematikan virus yang bermutasi itu.
Pada kemarin, perusahaan farmasi Pfizer-BioNTech menyebutkan bahwa dosis ketiga vaksin kerja sama mereka tampaknya mampu memberikan perlindungan yang kuat terhadap varian Omicron, sementara vaksin dua dosis awal mungkin tidak cukup untuk mencegah infeksi.
Temuan mereka, bersama dengan data dari studi laboratorium terpisah, mengkonfirmasi bahwa varian baru lebih terampil menghindari perlindungan kekebalan yang diberikan oleh vaksin yang ada daripada jenis sebelumnya, tetapi sejauh mana kemampuannya untuk melemahkan pertahanan tubuh masih belum diketahui pasti.
Kembali dari AS, Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data klaim pengangguran untuk periode pekan yang berakhir pada 4 Desember lalu pada pukul 08:30 pagi waktu AS atau pukul 20:30 WIB. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan ada sekitar 211.000 klaim yang diajukan pada pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar SBN Masih Diburu Investor, Yieldnya Turun Lagi