Kabar Baik Pandemi Masih Melanda, IHSG Bertahan di Zona Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Kamis, 09/12/2021 12:12 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bertahan di teritori positif hingga penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (9/12/2021), di tengah kabar baik seputar varian virus Covid-19 omicron yang tidak memicu tsunami pasien baru.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.611,446 atau naik 7,65 poin (+0,12%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,2% ke 6.617,133, indeks acuan utama bursa ini bertahan di zona hijau tanpa sekalipun menyentuh zona merah.

Level pra-pembukaan pada 6.602,877 menjadi level terendah hariannya, sementara level tertinggi hariannya disentuh jelang pukul 10:00 WIB, yakni pada 6.629,649.


Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 266 unit, sedangkan 210 melemah, dan 185 sisanya flat. Nilai perdagangan berbalik turun ke level Rp 7 triliun dengan melibatkan 17 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 810.000-an kali.

Investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) senilai Rp 22,3 miliar. Saham yang dilego terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 35,9 miliar dan Rp 29,9 miliar.

Keduanya bergerak berbeda arah di mana BBCA flat di Rp 7.425/saham sementara SMGR melemah 0,6% menjadi Rp 7.975/saham.

Sebaliknya, saham yang mereka borong terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 17,2 miliar dan Rp 9,5 miliar. Keduanya juga bergerak berbeda arah di mana BMRI flat di Rp 7.150 sementara ASII menguat 0,4% ke Rp 5.825/unit.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 321,9 miliar dan Rp 319,8 miliar, diikuti PT Avia Avian Tbk (AVIA) senilai Rp 279,8 miliar.

Reli tipis IHSG terjadi di tengah tren pergerakan variatif di bursa regional. Indeks Nikkei Jepang melemah 0,2% sementara KOSPI Korea Selatan lompat 0,4% dan indeks Hangseng Hong Kong bertambah 0,9%.

Kabar baik datang dari Afrika Selatan di mana tingkat keparahan varian omicron tidaklah besar. Sementara dari Amerika Serikat (AS) raksasa farmasi Pfizer dan BioNTech mengatakan tiga dosis vaksin buatan mereka mampu meredam Omicron secara efektif.

"Investor menyambut baik kabar dari Afrika Selatan di mana lonjakan kasus infeksi Omicron tidak diikuti dengan kenaikan tingkat keterisian rumah sakit yang signifikan," kata Rodrigo Catril, perencana investasi National Australia Bank (NAB), dikutip CNBC International, Selasa (7/12).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor