Brace! Harga Batu Bara Melesat 5% Dalam 2 Hari, Apa Resepnya?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 09/12/2021 09:05 WIB
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melesat pada perdagangan Rabu (8/12) kemarin. Batu bara juga mencetak brace kenaikan dua hari berturut-turut dengan total persentase 5%.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 158,70/ton. Melesat 2,98% dibandingkan hari sebelumnya.

Foto: Refinitiv
Batu Bara


Ada dua faktor yang menopang kenaikan harga batu bara dalam dua hari terakhir. Satu, impor batu bara China naik pada bulan November sebesar 35,05 juta ton, tertinggi sepanjang tahun ini. Ini jadi sinyal konsumsi batu bara China yang tinggi.

Sepanjang Januari-November 2021, impor batu bara China tercatat 292,32 juta ton. Tumbuh 10,6% dari periode yang sama tahun lalu.

China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Jadi kala konsumsi China naik, harga batu bara bakal terdongkrak.

Dua, peristiwa La Nina meningkatkan risiko cuaca ekstrem seperti banjir dan siklon tropis.

Kejadian tersebut biasanya akan mengganggu produksi batu bara Australia.

Selain produksi, ekspor batu bara juga akan terkena dampak karena pelayaran yang akan terganggu.

Hal tersebut dapat berpotensi mengurangi pasokan batu bara global. Ini karena Australia adalah salah satu produsen utama dengan kontribusi 7,8% dari jumlah produksi batu bara dunia, berdasarkan data Statista.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Emiten Batu Bara Amankan Ekspor Saat Harga Mendingin