
Sempat Bangkit, Bitcoin Cs Tak Bertenaga untuk Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat rebound dan menguat pada perdagangan Selasa (7/12/2021), harga bitcoin, ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) terpantau diperdagangkan melemah namun cenderung tipis pada Rabu (8/12/2021) pagi hari ini waktu Indonesia.
Investor di kripto sepertinya sedang memasang sikap wait and see, sembari mengalihkan secara bertahap selera risikonya ke saham-saham teknologi yang kini sedang dalam mode reli.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:38 WIB, koreksi kripto big cap pada hari ini berada di rentang 0,1% hingga 1%, yang menandakan bahwa pasar kripto cenderung flat.
Bitcoin terkoreksi 0,36% dan masih diperdagangkan di kisaran level US$ 50.000, atau lebih tepatnya di level US$ 50.673,45/koin atau setara dengan Rp 727.164.008/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.350/US$), ethereum juga turun tipis 0,13% ke level US$ 4.330,12/koin atau Rp 62.137.222/koin.
Sedangkan koin digital cardano terkoreksi nyaris 4% ke harga US$ 1,38/koin (Rp 19.803/koin).
Namun untuk koin digital alternatif seperti polkadot dan terra masiha mampu melesat pada pagi hari ini. Polkadot melonjak 6,1% ke US$ 29,9/koin (Rp 429.065/koin), sedangkan terra melesat 5,06% ke US$ 69,83/koin (Rp 1.002.061/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.
![]() |
Cenderung flat-nya bitcoin dan kripto big cap lainnya pada hari ini karena investor cenderung beralih ke aset berisiko lainnya seperti saham setelah mereka mulai tak terlalu khawatir dengan virus corona (Covid-19) varian Omicron.
Investor juga cenderung kembali memburu saham-saham teknologi, sehingga saham teknologi di Amerika Serikat (AS) sedangberada dalam mode reli kemarin.
Jumat (3/12/2021) pekan lalu, investor merotasi saham teknologi karena ketakutan terkait Covid-19, dan ke nama-nama yang terkait dengan pemulihan ekonomi.
Investor juga bertaruh bahwa jenis Covid-19 baru dapat menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada yang ditakuti, setelah Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Dr. Anthony Fauci mengatakan pada Minggu (5/12/2021) lalu bahwa data awal pada varian tersebut encouraging tetapi informasi lebih lanjut diperlukan untuk memahaminya sepenuhnya.
Sentimen positif lainnya datang dari perusahaan pembuat obat Inggris, GlaxoSmithKline yang mengatakan bahwa pengobatan antibodi monoklonalnya efektif terhadap semua jenis varian Omicron.
Sebelumnya pada Selasa (7/12/2021) kemarin, bitcoin dan kripto big cap lainnya sempat pulih dan diperdagangkan menguat, karena investor merespons positif dari pulihnya pasar kripto berjangka di China.
Menurut perusahaan perdagangan kripto yang berbasis di Singapura, yakni QCP Capital, tingkat pendanaan rata-rata bitcoin atau investor yang memegang posisi long di bursa berjangka (futures) yang terdaftar di bursa kripto China, seperti Huobi, OKEx dan Bybit, mulai pulih dari wilayah negatif.
Tetapi, pemulihan dana bitcoin di tiga bursa pertukaran kripto tersebut masih jauh lebih lambat dari tingkat pendanaan di bursa utama lainnya seperti Deribit.
"Ini menunjukkan penjualan terus-menerus dari China," tulis QCP Capital melalui Telegramnya pada Senin (6/12/2021) lalu.
Di lain sisi, ketika kripto big cap kembali pulih, koin digital (token) alternatif (altcoin) berbasis Ethereum scalling, yakni Polygon menjadi top gainers altcoin kemarin.
Polygon melonjak nyaris 40% dari sebelumnya di level US$ 1,79 per koin pada Senin (6/12/2021) pagi menjadi US$ 2,50 per koin selama 24 jam berikutnya.
Level yang tercipta pada perdagangan kemarin sekaligus menjadi level tertinggi barunya sepanjang masa bagi token dengan kode MATIC tersebut.
Peningkatan harga terjadi karena semakin banyak pengguna yang menyadari bahwa biaya Polygon relatif lebih rendah serta efisiensi dan skalabilitas yang lebih besar.
Para spekulan juga meningkat jelang acara virtual yang diberi nama 'zk day' pada 9 Desember mendatang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Tahun Baru Imlek 2023, Apa Kabar Harga Bitcoin Cs?