
Bursa Asia Dibuka Cerah Bergairah, Kabar Baik Buat IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka positif pada perdagangan Selasa (7/12/2021), di tengah cerahnya kembali pasar saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (6/12/2021) waktu setempat karena investor mulai percaya diri dan mampu menekan kekhawatiran akan ancaman yang mungkin muncul dari varian baru virus corona (Covid-19).
Indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,71%, Hang Seng Hong Kong melonjak 1,42%, Shanghai Composite China menguat 0,59%, Straits Times Singapura terapresiasi 0,2%, dan KOSPI Korea Selatan naik 0,14%.
Dari China, data perdagangan yakni ekspor dan impor periode November 2021 akan dirilis pada pagi hari ini pukul 11:00 waktu setempat atau pukul 10:00 WIB.
Masih dari China, bank sentral China mengumumkan pada Senin sore kemarin bahwa mereka akan memotong reserve requirement ratio (RRR) atau rasio cadangan wajib.
Hal ini menjadi pemotongan RRR kedua kalinya oleh bank sentral China pada tahun ini. Bank sentral China juga akan menggelontorkan dana sebesar 1,2 triliun yuan atau US$ 282 miliar (Rp 4.060 triliun, asumsi kurs Rp 14.400/US$) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi China yang sempat melambat akibat pandemi Covid-19.
Di lain sisi, saham pengembang properti China Evergrande ditutup merosot ke rekor terendahnya pada perdagangan kemarin, setelah perusahaan mengatakan tidak dapat menjamin memiliki dana yang cukup untuk membayarkan kewajibannya dan memilih untuk merestrukturisasi utang luar negerinya.
Bursa Asia cenderung mengikuti pergerakan bursa AS, Wall Street yang ditutup menghijau pada perdagangan Senin kemarin waktu AS, karena investor mulai percaya diri dan mampu menekan kekhawatiran akan ancaman yang mungkin muncul dari varian baru Covid-19 yakni Omicron.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup terbang 1,87% ke level 35.227,03, S&P 500 melonjak 1,17% ke posisi 4.591,71, dan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi melesat 0,93% menjadi 15.225,15.
Bergairahnya kembali Wall Street pada perdagangan kemarin terjadi setelah pasar merespons positif dari komentar Kepala Penasihat Medis Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci soal varian Omicron.
Fauci mengatakan bahwa data awal varian Omicron sangat 'menggembirakan', meski masih butuh waktu dan tambahan data untuk mendapatkan informasi yang lebih valid.
"Meskipun demikian, terlalu dini untuk membuat pernyataan pasti tentang itu, sejauh ini sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar untuk [Omicron,]" kata Fauci, dikutip dari CNBC International.
Pernyataan dari Fauci tersebut terjadi setelah Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Dr. Rochelle Walensky yang mengatakan bahwa varian baru tersebut kini telah ditemukan di setidaknya 15 negara bagian AS, kurang dari dua minggu setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya Omicron sebagai Varian of Concern (VOC).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
