6 BUMN Pangan Dilebur Jadi 3 Perusahaan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 December 2021 11:30
Menteri BUMN, Erick Thohir saat meninjau Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Kaliputih, Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (23/5). (Dok. Kementerian BUMN)
Foto: Menteri BUMN, Erick Thohir saat meninjau Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Kaliputih, Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (23/5). (Dok. Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggabungkan enam perusahaan pelat merah menjadi tiga entitas bisnis dalam rangka pembentukan holding BUMN pangan.

Perusahaan yang dilebur antara lain PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Perikanan Nusantara (Perinus) ke PT Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri (SHS).

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan dengan bergabungnya BUMN-BUMN Pangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran di masing-masing sektor.

"Kita bersama - sama telah menyaksikan penggabungan BUMN Pangan dan berkomitmen bahwa merger dari 6 BUMN Pangan menjadi 3 BUMN Pangan merupakan bagian dari rangkaian besar proses pembentukan Holding BUMN Pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan," kata Pahala dalam siaran persnya, Jumat (3/12/2021).

Penggabungan SHS dan Pertani dapat berperan di hulu akan berkolaborasi dengan para petani plasma dengan memproduksi beras, benih, jagung, dan produk hortikultura lainnya.

Lalu, penggabungan Perindo dan Perinus dapat saling menguatkan memajukan sektor perikanan kerja sama dengan para nelayan maupun petambak.

Sedangkan penggabungan PPI dan BGR Logistics diharapkan dapat saling melengkapi pada sektor trading dan logistik secara retail, domestik hingga pasar global melalui ekspor produk-produk pangan Indonesia.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan penggabungan BUMN Pangan merupakan fase kedua menuju Holding BUMN Pangan, di mana RNI dipersiapkan Kementerian BUMN sebagai induk Holding BUMN Pangan.

"Penggabungan BUMN Pangan akan memperkuat ekosistem end to end pangan, mulai hulu sektor pertanian, perikanan, peternakan, garam dan di hilir Perdagangan dan Logistik Indonesia," terangnya.

Keenam perusahaan telah menandatangani akta penggabungan perusahaan pada Kamis (2/12/2021). Bersamaan dengan itu, kementerian juga menetapkan jajaran komisaris dan direksi dari tiga perusahaan yang menerima penggabungan tersebut, sebagai berikut:

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)

Komisaris

Komisaris Utama : Herman Heru Suprobo
Komisaris Independen : Muhammad Kapitra Ampera
Komisaris : Hamli
Komisaris : Setiawan Wangsaatmaja

Direksi

Direktur Utama : Nina Sulistyowati
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, SDM dan Umum : Wien Irwanto
Direktur Komersial & Pengembangan : Andry Tanudjaja
Direktur Operasi : Tri Wahyundo Hariyatno

PT Perikanan Indonesia (Persero)

Komisaris

Komisaris Utama : Muhammad Yusuf
Komisaris Independen : Johnson Sihombing
Komisaris Independen : Andre JO Sumual
Komisaris : Muhammad Riza Adha Damanik
Komisaris : Cecep Sutiawan

Direksi

Direktur Utama : Sigit Muhartono
Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja : Manahan Hutapea
Direktur Operasional : Sugi Purnoto

PT Sang Hyang Seri (Persero)

Komisaris

Komisaris Utama : Mochammad Maksum Machfoedz
Komisaris Independen : Freddy Alex Damanik
Komisaris Independen : Heddy LugitoKomisaris : Wignyo
Komisaris : Sunanto

Direksi

Direktur Utama : Maryono
Direktur Produksi : Karyawan Gunarso
Direktur Komersial : Ferry
Direktur Keuangan dan SDM : Kaspiyah


(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gercep! Erick Sebut PP 3 Holding BUMN Rilis Agustus-September

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular