Erick Ngomong Nasib IPO Adhi Commuter & Rights Issue Waskita

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Kamis, 02/12/2021 15:15 WIB
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Dok: BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih perlu melakukan penilaian lebih lanjut mengenai rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue) PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya masih akan melakukan pembahasan mengenai rencana tersebut dengan komite privatisasi yak dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian. Rapat pembahasan mengenai rencana ini baru akan dilakukan, meski perusahaan tersebut telah mendapatkan anggaran penyertaan modal negara (PMN) 2021 senilai Rp 7,9 triliun.

"Tentu kalau bicara detail mengenai Waskita udah cukup paham bahwa ini bagian dari restrukturisasi bagaimana pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Memang ada tekanan bahwa infra ini juga tidak efisien, tapi kalau lihat dari jangka panjang ya memang proyek infrastruktur ini baru bisa jangka panjang, bukan jangka pendek," jelas Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12/2021).


"Ini nantinya kita laporkan lagi hasilnya rapat sore yang dipimpin Pak Menko," imbuh dia.

Rencana aksi korporasi lainnya yang juga menjadi perhatian Erick adalah penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang akan dilakukan anak usaha BUMN, PT Adhi Commuter Properti yang saat ini sedang berlangsung. Erick menyebut rencana ini akan dipantau oleh kementerian. Pasalnya, rencana IPO anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini telah ditetapkan sejak 2018 silam.

Hanya saja, ada concern mengenai performa saham-saham BUMN yang tidak semuanya baik setelah melakukan IPO.

"Tetapi di sini ada isu-isu yang kami pelajari bahwa ini kan kita tau ada 28 BUMN sudah go public tapi yang 6 tidak maksimal. Kita juga tidak mau meng-IPO-kan BUMN yang tidak maksimal," tukas Erick.

"Nah, ini jadi catatan bagi kami, tentu karena ini sudah diputuskan kami tetap kawal saja. Akan tunggu OJK dan Kemenkeu," tandasnya.

Untuk diketahui, Waskita Karya akan menerbitkan sebanyak 24,56 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam aksi korporasinya ini.

Total dana yang diharapkan dari aksi korporasi ini mencapai Rp 11,9 triliun atau mendekati Rp 12 triliun. Dana dari penambahan modal ini akan digunakan untuk penyelesaian tujuh ruas tol yang diinvestasikan oleh perusahaan.

Tol yang dimaksud antara lain tol Becakayu, Cimanggis-Cibitung, Pejagan-Pemalang, dan Kayu Agung-Palembang-Betung. Lalu ruas tol Ciawi-Sukabumi, Pasuruan-Probolinggo dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

Peusahaan pengembang properti Adhi Commuter Properti berencana IPO dengan jumlah saham yang akan ditawarkan sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 atau setara dengan 28,6% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah penawaran umum.

Mengacu pada prospektusnya, saham ini ditawarkan dengan kisaran harga Rp 130-Rp200 per saham. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan dana segar dari penawaran saham ini senilai Rp 1,04 hingga Rp 1,60 triliun.


(mon/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Laba Bruto Waskita Karya Naik 14,4% (YoY)