
Bisnis FMCG Prospektif, BNI Kucurkan Kredit Rp 1 T Untuk GOOD

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi dunia bisnis dan perekonomian nasional pada 2022 berpeluang besar semakin membaik dan berkembang. Menghadapi kondisi tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) kini mulai gencar melakukan kerjasama strategis bersama para pelaku usaha besar dari dalam dan luar negeri.
Salah satu kerja sama strategis yang baru saja dilakukan BNI adalah pemberian fasilitas pembiayaan kepada PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD). Kredit investasi yang disalurkan BNI kepada Garudafood sebesar Rp1 triliun.
Penandatanganan kerjasama antara BNI dan Garudafood telah dilakukan pada Senin (22/11/2021), dan dilakukan oleh Pemimpin Divisi Corporate Banking 1 I Made Sukajaya serta Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja. Kemudian, pada Selasa (30/11/2021) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dan Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja meresmikan kesepakatan antar perusahaan.
Saat meresmikan pemberian fasilitas pembiayaan ini Royke mengatakan, penyaluran kredit investasi dari BNI ke Garudafood adalah salah satu wujud komitmen perseroan sebagai lembaga perbankan nasional, untuk mendukung perkembangan industri FMCG sebagai salah satu bagian dari sektor bisnis prioritas.
"Fasilitas pembiayaan ini menunjukkan komitmen BNI untuk meningkatkan pembiayaan pada sektor manufaktur seperti pada industri makanan dan minuman. Terlebih, sektor ini menjadi salah satu dari 5 sektor prioritas pemerintah dalam implementasi ekonomi sirkular, yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," kata Royke dalam keterangan tertulis.
Dia berkata, sebagai bank berskala internasional, BNI memiliki solusi keuangan yang lengkap untuk membantu pertumbuhan usaha Garudafood. Saat ini, Garudafood tercatat sudah aktif melakukan ekspor berbagai produknya ke-26 negara di dunia. Ekspor produk-produk Garudafood banyak dilakukan terutama ke negara-negara ASEAN, China, dan India.
"Kami juga memiliki basis data pelaku usaha internasional lengkap yang nantinya akan menjadi Garudafood untuk lebih meningkat penetrasi luar negerinya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja berkata pihaknya mengapresiasi komitmen serta langkah proaktif BNI yang membantu akselerasi kinerja perusahaan di tengah masa pemulihan ekonomi. Garudafood berencana menggunakan fasilitas kredit bilateral dari BNI untuk mengakuisisi fasilitas club deal dari sejumlah bank kepada GOOD dalam rangka akuisisi saham PT Mulia Boga Raya Tbk. Selain itu, fasilitas ini akan dimanfaatkan untuk pembiayaan utang bank jangka panjang.
"Kami berterima kasih kepada BNI karena telah memberikan kepercayaan kepada kami dalam pengajuan kredit investasi untuk keperluan refinancing sebagian dari kredit sindikasi yang sudah ada. Kami optimis bahwa Garudafood dapat terus meningkatkan tren kinerja positif hingga akhir tahun 2021 dan akan lebih baik lagi di tahun depan.' ujar Hardianto.
Pembiayaan investasi dari BNI kepada Garudafood memiliki jangka waktu selama 60 bulan. Selain memperkuat hubungan antar kedua perusahaan, kerjasama ini diharap dapat membuka peluang kolaborasi antara BNI dan Garudafood di masa depan. Peluang kerjasama yang berpotensi dilakukan adalah pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, serta produk pendanaan dan pembiayaan konsumer bagi karyawan.
Sebagai informasi, di tengah perlambatan ekonomi yang sempat kembali terjadi akibat pandemi Covid-19, Garudafood berhasil mencatat kinerja gemilang sepanjang periode Januari-September 2021. Total penjualan bersih perseroan selama kurun waktu tersebut mencapai Rp6,37 triliun atau tumbuh 10,93% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pada periode yang sama, laba bersi yang didapatkan Garudafood tumbuh 87,81% secara tahunan menjadi Rp370 miliar. Torehan tersebut membuat nilai laba per lembar saham perseroan naik 48,9% secara tahunan.
Capaian positif Garudafood patut diapresiasi karena tidak banyak industri yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Krisis kesehatan dan perlambatan ekonomi selama pandemi Covid-19 menyebabkan banyak sektor usaha terpuruk. Salah satu sektor usaha yang masih mampu bertahan adalah industri makanan dan minuman (mamin).
Per kuartal III/2021, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 9,52%. Selain mencatat pertumbuhan yang pesat, industri makanan dan minuman juga merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbanyak selama pandemi.
Berdasarkan data BPS, proporsi tenaga kerja di industri makanan dan minuman mencapai 3,75% pada 2020, naik 0,01% dari 2019. Ketahanan industri makanan dan minuman juga terlihat dari nilai investasi yang meningkat 23,6% secara tahunan sepanjang paruh pertama 2021.
Kinerja industri makanan dan minuman tumbuh positif di tengah melemahnya daya beli masyarakat, lantaran produk mereka masih menjadi prioritas selama pandemi. Kontribusi pengeluaran konsumen untuk membeli barang FMCG tercatat cukup besar, yakni hingga 12%. Posisinya berada di urutan keempat setelah menabung dan membayar utang (21%), serta liburan (13%).
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Cemerlang, BNI Terus Didorong Go Internasional