Ikuti Wall Street, IHSG Akhiri Sesi 1 di Zona Hijau
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan sesi pertama Selasa (30/11/2021), di tengah berkurangnya kecemasan investor seputar keganasan varian terbaru Covid-19 yakni Omicron.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.635,532 atau menguat 27,2 poin (+0,41%) pada penutupan siang. Dibuka melemah 0,02% ke 6.605,797, indeks acuan utama bursa ini sempat menyentuh level terendah harian pada 6.603,881 beberapa menit kemudian.
Namun setelah itu, IHSG berbalik naik dan terus melaju di zona hijau hingga sempat menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.647,478 sekitar pukul 11:10 WIB. Sebanyak 300 saham naik, 200 unit melemah, dan 150 sisanya flat.
Nilai perdagangan menyusut menjadi Rp 6,95 triliun, melibatkan 14 miliaran saham yang berpindah tangan 817.000-an kali. Investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) senilai Rp 317,6 miliar.
Saham yang mereka lepas terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 44,4 miliar dan Rp 44,1 miliar. Saham BMRI melemah 0,7% ke Rp 7.125/unit dan ASII turun 0,8% ke Rp 5.925/saham.
Sebaliknya, aksi beli asing menimpa saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 19,6 miliar dan Rp 11,6 miliar. Keduanya menguat, masing-masing sebesar 0,2% menjadi Rp 4.150 dan 1,32% ke Rp 21.150/saham.
Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) meraja dengan nilai transaksi Rp 333,5 miliar, diikuti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 278,1 miliar dan TLKM sebesar Rp 276,2 miliar.
Reli IHSG mengikuti pergerakan indeks Dow Jones Industrial Average di Amerika Serikat (AS) yang naik 0,68% dini hari tadi. Indeks S&P 500 lompat 1,3% dan Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan melesat 1,9%.
Optimisme pasar terbentuk sertelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pemerintah AS tidak akan memberlakukan kebijakan karantina wilayah (lockdown) terkait Omicron untuk saat ini dan dia mendesak warga Amerika untuk tidak panik.
Indeks kecemasan pasar (indeks volatilitas CBOE) berbalik melemah yang mengindikasikan bahwa kecemasan pasar menurun, setelah sempat melonjak 10 poin pada Jumat pekan lalu.
Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih mengingatkan soal adanya risiko Corona Omicron secara global. Pemimpin negara G-7 juga akan menggelar pertemuan untuk membahas perkembangan pandemi tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)