Dow Futures Berbalik Menguat Sebesar 210 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Senin, 29/11/2021 20:46 WIB
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin (29/11/2021), di tengah ekspektasi pasar bahwa varian baru Covid-19 yakni Omicron tak berujung pada pemburukan pandemi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melesat 210 poin (+0,6%) dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 melesat 0,8%, sedangkan kontrak Nasdaq lompat 0,9%.

Akhir pekan lalu, Dow Jones anjlok 905 poin (-2,5%) sementara S&P 500 terbanting 2,3% dan Nasdaq tergelincir 2,2%. Ketiganya mencetak koreksi mingguan dalam sepekan kemarin.


Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menilai omicron sebagai varian yang perlu diperhatikan. Bukti awal menunjukkan bahwa strain tersebut meningkatkan risiko reinfeksi.

Varian tersebut pertama dilaporkan di Afrika Selatan, dan juga ditemukan di Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Italia, Australia dan Hong Kong. Menurut doktor asal Afrika Selatan, varian terbaru tersebut memicu gejala menengah.

"Meski terlalu dini menyimpulkan data yang pasti, laporan awal menunjukkan bahwa virus Omicron memicu gejala 'sedang hingga moderat' (tak terlalu parah) dan lebih mudah menular," tutur analis Pershing Square Capital Management Bill Ackman dalam cuitannya.

Saham perjalanan di sesi pra-pembukaan berbalik menguat, di antaranya emiten kapal pesiar Carnival dan Norwegian yang kompak melesat 4%. Saham maskapai American Airlines, Delta Airlines dan United Airlines juga kompak menguat, sebesar 2%. Saham Boeing naik 1,7%.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berbalik menguat ke atas 1,5% setelah investor pada Jumat memburu obligasi sehingga harga menguat (dan yield) melemah karena panik melihat prospek ekonomi.

Saham Moderna masih menguat hari ini dengan reli sebesar 10% di sesi pra-pembukaan, melanjutkan lompatan pada Jumat pekan lalu sebesar 20%. Produsen vaksin ini menyatakan telah melakukan tes awal untuk melihat efek vaksin sekarang terhadap varian virus tersebut.

Indeks kecemasan pasar (indeks volatilitas CBOE) berbalik melemah yang mengindikasikan bahwa kecemasan pasar menurun. Investor juga mengantisipasi data ekonomi pekan ini di antaranya data tenaga kerja November.

Ekonom dalam survei Dow Jones memperkirakan akan ada tambahan 581.000 pos kerja baru pada November.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak