Dow Jones Dibuka Anjlok 800 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Jumat, 26/11/2021 21:47 WIB
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ambles pada pembukaan perdagangan Jumat (26/11/2021), di tengah munculnya varian baru virus Covid-19. Jam transaksi akan berkurang separuh menyusul libur Thanksgiving.

Indeks Dow Jones Industrial Average drop 800 poin (-2%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 15 menit menjadi 773,4 poin (-2,16%) ke 35.031,02. S&P 500 susut 72,4 poin (-1,54%) ke 4.629,06. Namun, Nasdaq masih melesat 189,9 poin (-1,2%) ke 15.655,37.

Koreksi terjadi setelah pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan tengah meminta pertemuan darurat untuk memantau varian itu. Hal ini penting di tengah makin melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa dan dunia yang memasuki musim liburan akhir tahun.


Inggris untuk sementara menghentikan penerbangan ke enam negara Afrika terkait dengan varian tersebut. Dua kasus teridentifikasi di Hong Kong. Harga obligasi pun meningkat setelah imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun tertekan 13 basis poin menjadi 1,511%. Artinya, pasar sedang memburu aset yang dinilai aman risiko ini.

Harga kontrak berjangka minyak mentah anjlok 6,2% menjadi US$ 73,57 per barel. Saham Chevron anjlok nyaris 5%. Saham bank tertekan menyusul koreksi saham Bank of America, Goldman Sachs dan Citigroup lebih dari 4%.

"Penting untuk ditekankan bahwa sejauh ini belum banyak yang diketahui mengenai strain terbaru, termasuk apakah ia bisa menghindari vaksin atau seberapa parah kaitannya dengan mutasi. Oleh karenanya, sulit untuk membuat keputusan investasi berbasis informasi pada titik ini," tutur analis Bespoke Investment Group Paul Hickey dalam laporan risetnya seperti dikutip CNBC International.

Saham emiten perjalanan pun tertekan, seperti Royal Caribbean yang anjlok lebih dari 10% di sesi pembukaan. Saham United Airlines, Delta Air Lines dan American Airlines drop lebih dari 7%.

Namun sebaliknya, saham Moderna melesat lebih dari 8%, Pfizer tumbuh 5% sedangkan Zoom Video bertumbuh 9% dan Netflix bertumbuh 2%. Pasar masih memantau beberapa data ekonomi penting seperti pendapatan personal dan belanja konsumen Oktober serta klaim tunjangan pengangguran yang menyentuh level terendah sejak 1969.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak