Bursa Asia Kebakaran, Waspada Buat IHSG

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Jumat, 26/11/2021 08:48 WIB
Foto: Bursa Hong Kong (AP Photo/Vincent Yu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka berjatuhan pada perdagangan Jumat (26/11/2021), karena investor kembali khawatir dengan ditemukannya varian baru virus corona (Covid-19) dari Afrika Selatan oleh beberapa ilmuwan.

Indeks Nikkei dibuka melemah 0,58%, Hang Seng Hong Kong ambles 1,39%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,37%, Straits Times Singapura merosot 1,09%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,41%.

Sentimen negatif datang dari seputar virus corona (Covid-19), di mana varian baru Covid-19 kembali muncul banyak mutasi lonjakan, B.1.1.529. Varian Covid-19 ini disebut telah terdeteksi di Afrika Selatan.


Kemunculan pertama varian ini sempat dikabarkan di Bostwana, Rabu (24/11/2021) lalu. Kini varian itu juga disebut sudah ditemukan di Hong Kong.

Dalam penjelasan ilmuwan Afrika, varian B.1.1.529 mengandung beberapa mutasi yang terkait dengan peningkatan resistensi antibodi. Ini diyakini ilmuwan dapat mengurangi efektivitas vaksin, bersama dengan mutasi yang umumnya membuatnya lebih menular.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sendiri mengatakan tengah meminta pertemuan darurat untuk memantau varian itu. Hal ini penting di tengah makin melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa dan dunia yang memasuki musim liburan akhir tahun.

"Kami belum tahu banyak tentang ini. Apa yang kita ketahui adalah bahwa varian ini memiliki sejumlah besar mutasi," kata pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Dr. Maria Van Kerkhove, dalam tanya jawab yang disiarkan langsung di media sosial organisasi, Kamis (25/11/2021).

Pertemuan itu akan memutuskan ke mana B.1.1.529 akan diklasifikasikan. Apakah varian menarik atau perlu diperhatikan.

"Saat ini, para peneliti sedang berkumpul untuk memahami di mana mutasi ini berada di protein lonjakan dan situs pembelahan furin, dan apa artinya itu bagi diagnostik atau terapi kami dan vaksin kami," kata Van Kerkhove lagi.

Koreksinya pasar saham Asia pada hari ini terjadi di tengah minimnya sentimen positif di pasar global pada hari ini, karena pasar keuangan Amerika Serikat (AS) tidak dibuka pada perdagangan Kamis (25/11/2021) karena sedang libur memperingati hari Thanksgiving.

Meskipun sentimen pasar global cenderung sepi, tetapi kabar baik datang dari Benua Eropa, di mana indeks saham kawasan Eropa ditutup menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat.

European Stoxx 600 ditutup menguat 0,44%. Mayoritas bursa saham Benua Biru sukses mengakhiri perdagangan di zona hijau kemarin.

Tiga indeks saham acuan utama Eropa yakni FTSE, CAC dan DAX juga kompak menghijau dengan apresiasi masing-masing 0,33%, 0,48%, dan 0,25%. Meskipun angka infeksi Covid-19 harian di Eropa masih terus meningkat, tetapi pasar saham ditutup dengan ceria.

Salah satu katalis positifnya adalah regulator Eropa yang memberikan lampu hijau untuk vaksinasi Covid-19 bagi mereka kelompok usia sangat muda di rentang 5-11 tahun.

Dari sisi makro, beberapa rilis data ekonomi menjadi perhatian pelaku pasar. Di Jerman, pertumbuhan ekonominya di kuartal III-2021 mencatatkan ekspansi sebesar 1,7% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq).

Angka pertumbuhan ekonomi Jerman tersebut lebih rendah dari perkiraan konsensus pasar di 2% qoq. Secara tahunan (year-on-year/yoy), Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman masih tumbuh 2,5%.

Inflasi yang tinggi dan kenaikan kasus Covid-19 yang meningkat turut membebani sentimen konsumen. Hal ini tercermin dari survei konsumen GfK Jerman yang drop ke level -1,6 pada bulan November, padahal di periode sebelumnya masih berada di teritori positif.

Inflasi memang menjadi permasalahan yang harus ditinjau secara hati-hati. Pejabat bank sentral Uni Eropa (Europe Central Bank/ECB) melihat bahwa inflasi yang meningkat mungkin akan berlangsung lebih lama daripada yang diantisipasi. Namun mereka masih 'kekeuh' bahwa inflasi yang tinggi saat ini hanya bersifat temporer.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"