'Huru-Hara' Minyak Dunia! Investor Pilih Wait & See Saja...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 November 2021 08:24
Oil pump silhouette at night. Foto: kotkoa / Freepik
Foto: kotkoa / Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan pagi ini. 'Huru hara' di pasar minyak dunia membuat investor memilih wait and see.

Pada Kamis (26/11/2021) pukul 07:38 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 82,22/barel. Turun tipis hampir flat di 0,04% dari hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 76,39/barel. Berkurang 0,14%.

Friksi antara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dengan Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) masih menjadi warna dominan yang menyelimuti pasar. Seperti diketahui, AS, China, Jepang, Korea Selatan, dan India sepakat untuk melepas cadangan minyak negara masing-masing untuk menekan harga si emas hitam yang melambung tinggi dan menyebabkan tekanan inflasi.

OPEC, kartel yang bisa menentukan harga minyak dunia, memberi wanti-wanti bahwa langkah AS dkk itu bisa membuat harga minyak anjlok terlalu dalam. Sebab, diperkirakan pasokan bakal melimpah melebihi permintaan.

Economic Commission Board (ECB) di OPEC dalam laporannya menyebut pelepasan cadangan minyak dan AS dan negara-negara lain bisa membuat pasokan surplus 400.000 barel/hari pada Desember 2021, 2,3 juta barel/hari pada Januari 2022, dan 3,7 juta barel/hari pada Februari 2022.

Namun sejumlah pihak malah memperkirakan langkah AS cs tidak akan banyak mempengaruhi harga. Soalnya, total pelepasan cadangan minyak diperkirakan berjumlah 70-80 juta barel, masih di bawah 100 juta barel.

"Menurut model yang kami susun, pelepasan ini akan membuat harga bergerak di kisaran US$ 2/barel. Jauh dari koreksi harga Oktober yang mencapai US$ 8/barel," sebut Goldman Sachs dalam laporan berjudul A Drop in The Ocean.

Sepertinya pelaku pasar masih mencari petunjuk ke mana friksi AS dkk versus OPEC akan mengarah. Apakah akan terjadi yang disebut OPEC, harga ambles? Atau malah seperti 'ramalan' Goldman Sachs, efeknya B saja?

Selagi belum ada jawaban yang pasti, sepertinya investor memilih wait and see. Akibatnya, harga minyak mengalami koreksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular