
Bangkit dari Tidur, Saham Tambak Udang 'Digoreng' Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan minggu lalu (15-19 November 2021) bursa mencatatkan kinerja positif. Pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 6.700 atau tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 1,04% ke posisi 6.720,26 per penutupan Jumat (19/11/2021). Angka ini melewati rekor ATH sebelumnya, pada Kamis (11/11) ketika IHSG ditutup di 6.691,34.
Sebelumnya lagi, rekor tertinggi sepanjang masa tersebut sudah lama tidak dipecahkan, yakni sejak 19 Februari 2018 saat IHSG ditutup di 6.689,29.
Penguatan IHSG terjadi meskipun investor asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) Rp 325,25 miliar di pasar reguler dan jual bersih Rp 2,09 triliun di pasar negosiasi dan pasar tunai.
Frekuensi perdagangan saham di bursa mencapai 6,83 juta kali, meningkat dari pekan sebelumnya sebesar 6,21 juta kali dengan total volume perdagangan mencapai 130,23 miliar saham.
Pekan lalu, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 66,28 triliun, naik 12,66% dari pekan sebelumnya di angka Rp 58,83 triliun. Sehingga rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pun meningkat menjadi Rp 13,25 triliun.
Berikut adalah lima emiten paling aktif berpindah tangan dan ditransaksikan oleh investor sepanjang minggu lalu.
1. PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO)
Emiten yang bergerak dalam bidang usaha budidaya perairan ini menjadi saham yang paling aktif berpindah tangan. Dalam sepekan sahan ini diperdagangkan sebanyak 246,914 kali, dengan volume perdagangan 16,08 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 1,63 triliun.
Sepanjang pekan lalu saham CPRO tercatat melonjak 80% ke level Rp 126 per saham setelah dalam 3 tahun relatif tidak bergerak di harga Rp 50 per saham. kapitalisasi pasar Rp 7,51 triliun.
CPRO juga tercatat sebagai saham dengan peningkatan harga terbesar kedua di busa pakan lalu, di belakang PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) yang sahamnya meningkat 119,05%.
Bangkitnya saham CPRO dari 'tidur lelap' terjadi karena Konglomerat asal Thailand, keluarga Jiaravanon resmi menjadi pengendali baru perusahaan pakan budidaya perikanan dan makanan olahan, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) setelah mengambilalih 45,27% dari total seluruh saham perseroan.
2. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Emiten perbankan digital milik Akulaku yang merupakan salah satu layanan teknologi finansial (fintech) yang didanai Jack Ma ini diperdagangkan sebanyak 222,635 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 1,75 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 3,48 triliun.
Transaksi ini merupakan yang terbesar kedua pekan lalu, berada di atas Bank Central Asia (BBCA) dan hanya kalah dari Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 3,81 triliun.
Dalam sepekan saham BBYB tercatat menguat 42,01% ke level Rp 2.180 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 16,34 triliun.
Pekan lalu, perusahaan fintech PT Akulaku Silvrr Indonesia resmi menjadi pengendali emiten bank PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) dengan ultimate shareholder adalah Li Wenbo dan Hu Bo.
3. PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP)
Emiten yang bergerak di bidang real estat ini diperdagangkan sebanyak 137,535 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 3,34 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 381,84 miliar.
Dalam sepekan saham 'receh' yang dirumorkan masuk dalam pusaran mega skandal Asabri ini naik 40,86% ke level Rp 131 per saham dengan kapitalisasi pasar hanya sebesar Rp 187,32 miliar.
4. Bank KB Bukopin Tbk (BBKP)
Emiten jasa perbankan yang dikendalikan oleh salah satu bank terbesar di Korea Selatan, KB Financial Group Inc, ini dalam sepekan diperdagangkan sebanyak 125,174 kali, dengan volume perdagangan 2,64 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 997,03 miliar.
Sepanjang pekan lalu, saham BBKP tercatat meningkat 20,84% ke level Rp 342 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 10,99 triliun.
Pekan lalu BBKP mengumumkan pengunduran diri jajaran pengurus perusahaan yang terdiri dari 1 direktur dan 2 komisaris yang mengundurkan diri dari jabatannya, berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia.
5. Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA)
Data BEI mencatat emiten yang bergerak di bidang transportasi udara ini sahamnya berpindah tangan sebanyak 103,515 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 3,40 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 247,06 miliar.
Dalam sepekan saham emiten IATA menguat 13,11% ke level Rp 69 per saham dengan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 787,69 miliar.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi, Emiten Makanan Olahan Perluas Distribusi Digital