Berikut pergerakan 6 besar aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Jebloknya harga bitcoin Cs dikatakan sebagai hal yang biasa setelah melesat tajam beberapa pekan sebelumnya. Pada April lalu, saat bitcoin menjadi rekor tertinggi sepanjang masa nyaris di US$ 65.000/koin, harganya kemudian ambrol hingga 50%.
"Ketika kita melihat pergerakan besar, kita akan mundur dan mengatakan apakah fundamental telah berubah? Apakah ada perkembangan baru atau ini terjadi akibat capital outflow dan sentimen sementara? Kata Hunter Horsley, kepala ekseutif di Bitwise, sebagaimana dilansir Bloomberg, Sabtu (20/11).
"Pergerakan ini sama dengan dengan sebelumya" tambahnya.
Meski para raksasa kripto bertumbangan dalam sepekan terakhir, tetapi beberapa masih menunjukkan kenaikan tajam. The Sandbox menjadi aset kripto dengan kenaikan terbesar yakni 53,62%, disusul Immutable X sebesar 51,75%, dan WAX 49,44%. Berikut 5 besar aset kripto dengan keniaikan paling tajam dalam sepekan.
Selain pergerakan aset kritpo yang selalu menarik dengan volatilitas yang tinggi, ada satu lagi yang selalu menari perhatian. Yakni sosok pencipta bitcoin, Satoshi Nakamoto yang merupakan pseudonim.
Kini sosok misterius tersebut kemungkinan akan terungkap dalam sebuah perkara yang sedang berlangsung di Pengadilan Florida, Amerika Serikat (AS). Melansir The Wall Street Journal (WSJ), perkara tersebut berkaitan dengan gugatan yang dilancarkan keluarga seorang pria yang sudah wafat terhadap mantan mitra bisnisnya mengenai aset bisnis mereka.
Keluarga dari pria yang telah wafat tersebut mengaku bahwa dia dan rekan bisnisnya adalah Nakamoto. Dengan demikian pihak keluarga tersebut berhak atas setengah dari total 1 juta bitcoin yang dimaksud.
Karena itu, siapa pun yang mengaku sebagai Satoshi Nakamoto harus bisa menunjukkan bahwa dia memiliki private key tersebut dan mengeluarkan, misalnya, beberapa pecahan koin darinya.
Sejak kemunculan bitcoin lebih dari satu dekade lalu, siapa sebesarnya Satoshi Nakamoto masih menjadi misteri. Beberapa orang digosipkan sebagai pencipta bitcon tersebut.
Berikut beberapa orang yang pernah dikaitkan sebagai Satoshi Nakamoto, melanir Coin Telegraph.
1. Vili Lehdonvirta
Salah satu upaya pertama untuk mengungkapkan identitas asli Satoshi dimulai pada Oktober 2011 silam, ketika jurnalis Joshua Davis menulis sebuah artikel untuk New Yorker.
Selama pencariannya untuk mengidentifikasi pencipta bitcoin, Davis menemukan Michael Clear, seorang mahasiswa pascasarjana muda dalam kriptografi di Trinity College di Dublin, yang telah bekerja di Allied Irish Banks untuk meningkatkan perangkat lunak perdagangan mata uangnya dan ikut menulis makalah akademis tentang teknologi peer-to-peer.
Clear menyangkal bahwa dia adalah Satoshi, tetapi menawarkan kepada jurnalis itu nama "sangat cocok untuk Nakamoto", ada seorang peneliti asal Finlandia berusia 31 tahun di Institut Teknologi Informasi Helsinki bernama Vili Lehdonvirta, yang dulunya adalah seorang programmer video game. dan mempelajari mata uang virtual.
Namun, setelah dihubungi Davis, Lehdonvirta juga mengaku bukan Satoshi.
"Anda harus menjadi ahli kripto untuk membangun sesuatu yang secanggih bitcoin, tidak banyak dari orang-orang itu, dan aku jelas bukan salah satu dari mereka," katanya Lehdonvirta.
2. Shinichi Mochizuki
Pada 17 Mei 2013, perintis IT Amerika sekaligus sosiolog dan filsuf, Ted Nelson menyarankan bahwa Nakamoto bisa jadi adalah ahli matematika Jepang seperti Shinichi Mochizuki, seorang matematikawan Jepang dari Universitas Kyoto, yang kebanyakan bekerja dalam teori bilangan dan geometri.
Namun, bukti Nelson sebagian besar tidak secara langsung, karena bertumpu pada bagaimana Mochizuki merilis solusinya untuk ABC Conjecture, salah satu masalah terbesar yang belum terpecahkan dalam matematika.
Beberapa hari kemudian, Nelson memberi tahu kepada media bisnis, Quartz bahwa dia akan menyumbang untuk amal jika Mochizuki menyangkal dirinya sebagai Satoshi Nakamoto.
"Jika orang itu menyangkal menjadi Satoshi, saya dengan rendah hati akan memberikan satu bitcoin (saat itu bernilai sekitar US$ 123) untuk amal apa pun yang dia pilih. Jika dia adalah Satoshi dan menyangkalnya, setidaknya dia akan merasa bersalah," kata Nelson.
Pada Juli 2013, The Age melaporkan bahwa Mochizuki membantah klaim Nelson, tetapi tidak menyebutkan sumbernya.
3. Dorian Nakamoto
Pada 6 Maret 2014, Newsweek menerbitkan artikel panjang yang ditulis oleh jurnalis Leah McGrath Goodman, yang mengidentifikasi Dorian Prentice Satoshi Nakamoto, seorang pria Jepang-Amerika yang tinggal di California sebagai pencipta Bitcoin asli.
Goodman mengetahui bahwa Nakamoto bekerja sebagai insinyur sistem pada proyek pertahanan rahasia dan insinyur komputer untuk perusahaan teknologi dan layanan informasi keuangan. Nakamoto dilaporkan menjadi libertarian setelah diberhentikan dari pekerjaannya dua kali pada awal 1990-an.
Ada petunjuk lain selain nama lahirnya. Goodman berpendapat bahwa Nakamoto mengkonfirmasi identitasnya sebagai pendiri Bitcoin setelah dia bertanya kepadanya tentang cryptocurrency selama wawancara tatap muka.
"Saya tidak lagi terlibat dalam hal itu dan saya tidak dapat mendiskusikannya. Ini telah diserahkan kepada orang lain. Mereka yang bertanggung jawab sekarang. Saya tidak lagi memiliki hubungan apa pun," kata Goodman.
Namun, dalam wawancara lengkap berikut dengan The Associated Press (AP), Dorian Nakamoto menyangkal semua koneksi ke Bitcoin.
Dia mengatakan bahwa dia belum pernah mendengarnya sebelumnya dan dia mengira Goodman bertanya tentang pekerjaannya sebelumnya untuk kontraktor militer, yang sebagian besar dirahasiakan.
Menariknya, dalam wawancara di platform forum Reddit "Ask Me Anything", dia menyatakan bahwa dia telah salah mengartikan pertanyaan Goodman sebagai terkait dengan pekerjaannya untuk Citibank. Kemudian pada hari yang sama, akun Yayasan P2P Nakamoto memposting pesan pertamanya dalam beberapa tahun, yang menyatakan: "Saya bukan Dorian Nakamoto."
4. Nick Szabo
Pada Desember 2013, peneliti Skye Gray menerbitkan hasil analisis stilometriknya, yang menunjukkan bahwa orang di belakang Satoshi Nakamoto adalah seorang ilmuwan komputer dan kriptografer bernama Nick Szabo.
Szabo adalah penggemar desentralized finance yang mengembangkan konsep 'BitGold', mata uang digital pra-Bitcoin yang berfokus pada privasi pada tahun 1998. Dalam artikelnya pada Mei 2011 silam tentang Bitcoin, Szabo menulis:
"Saya, Wei Dai, dan Hal Finney adalah satu-satunya orang yang saya kenal yang menyukai gagasan itu, cukup untuk mengejarnya sampai ke tingkat yang signifikan, dengan asumsi Nakamoto sebenarnya bukan Finney atau Dai."
Penelitian tambahan dilakukan oleh penulis keuangan Dominic Frisby, yang dijelaskannya dalam bukunya tahun 2014 berjudul "Bitcoin: The Future of Money?" juga menunjukkan bahwa Nick Szabo adalah Satoshi yang asli.
Dalam sebuah wawancara di Russia Today, Frisby mengatakan: "Saya telah menyimpulkan bahwa hanya ada satu orang di seluruh dunia yang memiliki keluasan pengetahuan tetapi juga kekhususan pengetahuan dan orang ini adalah Nick Szabo."
Namun demikian, Szabo juga telah membantah menjadi Satoshi. Dalam email-nya yang dikirim pada Juli 2014 silam ke Frisby, dia menyatakan: "Terima kasih telah memberi tahu saya. Saya khawatir Anda salah mengartikan saya sebagai Satoshi, tapi saya sudah terbiasa."
5. Hal Finney
Pada 25 Maret 2014, jurnalis Forbes, Andy Greenberg menerbitkan sebuah artikel tentang dugaan tetangga Dorian Nakamoto, pelopor kriptografi pra-Bitcoin bernama Hal Finney, yang menerima transaksi Bitcoin pertama dari Nakamoto.
Menariknya, Greenberg menghubungi konsultan analisis penulisan Juola & Associates dan meminta mereka untuk membandingkan contoh tulisan Finney dengan Satoshi Nakamoto.
Dilaporkan, mereka menemukan bahwa itu adalah kemiripan paling dekat yang pernah mereka temui, termasuk kandidat lain yang disarankan oleh Newsweek, Fast Company dan jurnalis New Yorker, bersama dengan Ted Nelson dan Skye Grey.
Namun, perusahaan menetapkan bahwa email Nakamoto ke Finney lebih mirip dengan gaya penulisan kertas putih (white paper) asli jika dibandingkan dengan email Finney.
Greenberg menyarankan bahwa Finney mungkin telah menjadi penulis bayangan untuk Nakamoto, atau bahwa ia menggunakan identitas tetangganya Dorian sebagai penutup.
Finney menyangkal bahwa dia adalah Satoshi. Greenberg, setelah bertemu Finney secara langsung, melihat pertukaran email antara dia dan Nakamoto dan sejarah dompet Bitcoin-nya menyimpulkan bahwa Finney mengatakan yang sebenarnya.
Pada 28 Agustus 2014, Finney meninggal di rumahnya di Phoenix pada usia 58 tahun, setelah lima tahun berjuang melawan penyakit amyotrophic lateral sclerosis.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Elon Musk Hingga Agen Pemerintah
6. Craig Wright
Pada 8 Desember 2015, Wired menerbitkan sebuah artikel yang ditulis oleh Andy Greenberg dan Gwern Branwen yang berpendapat bahwa seorang akademisi Australia bernama Craig Steven Wright diisukan menemukan bitcoin.
Pada hari yang sama, Gizmodo memuat cerita yang menampilkan dokumen yang diduga diperoleh oleh peretas yang membobol akun email Wright, mengklaim bahwa Satoshi Nakamoto adalah nama samaran bersama untuk Craig Steven Wright dan temannya, David Kleiman, seorang analis forensik komputer dan pakar keamanan dunia maya yang meninggal pada tahun 2013 silam.
Wright segera menghapus akun media sosialnya dan menghilang selama beberapa bulan hingga 2 Mei 2016, ketika dia secara terbuka menyatakan bahwa dia adalah pencipta Bitcoin.
Kemudian pada bulan yang sama, Wright menerbitkan permintaan maaf bersama dengan penolakan untuk mempublikasikan bukti akses ke salah satu kunci Bitcoin paling awal.
Coin Telegraph telah menerbitkan beberapa artikel tentang mengapa Wright kemungkinan besar bukan Satoshi. Namun demikian, Wright terus mengklaim bahwa dia adalah Satoshi hingga hari ini.
Pada Februari 2018, properti Dave Kleiman mengajukan gugatan terhadap Wright atas hak bitcoin senilai US$ 5 miliar, mengklaim bahwa Wright menipu Kleiman atas mata uang virtual dan hak kekayaan intelektual.
7. Neal King, Vladimir Oksman dan Charles Bry
Pada Oktober 2013, jurnalis Adam Penenberg menulis sebuah artikel untuk Fast Company, mengutip bukti tidak langsung yang menunjukkan bahwa Neal King, Vladimir Oksman, dan Charles Bry bisa jadi adalah Nakamoto. King dan Bry dilaporkan tinggal di Jerman sementara Oksman diklaim berbasis di Amerika Serikat (AS).
Teori Penenberg berkisar pada klaim bahwa King, Oksman, dan Bry bersama-sama mengajukan permohonan paten yang berisi frasa "secara komputasi tidak praktis untuk dibalik" pada Agustus 2008, yang juga digunakan dalam buku putih yang diterbitkan oleh Nakamoto pada Oktober tahun itu. Selain itu, nama domain bitcoin.org didaftarkan tiga hari setelah paten diajukan.
Namun, Ketiga pria itu membantah sebagai Nakamoto saat dihubungi Penenberg.
8. Elon Musk
CEO dari produsen mobil listrik Tesla, Elon Musk pun sempat juga digosipkan sebagai Satoshi Nakamoto yang asli. Ini bterungkap dalam salah satu teori Nakamoto yang paling absurd yang dikatakan Sahil Gupta, yang mengaku sebagai mantan magang di perusahaan milik Elon Musk SpaceX.
Ia menulis postingan Hacker Noon yang berspekulasi bahwa Elon Musk mungkin adalah Satoshi Nakamoto. Gupta menekankan latar belakang Elon Musk di bidang ekonomi, pengalaman dalam perangkat lunak tingkat produksi, dan sejarah inovasi untuk menunjang spekulasi itu. b
Namun, setelah diterbitkan pada November 2017, postingan tersebut segera dibantah oleh Musk sendiri. Ia men-tweet bahwa saran Gupta tidak benar.
9. Agen Pemerintah
Meskipun tidak ada bukti nyata bahwa Nakamoto adalah lembaga pemerintah, namun hal itu membuat teori konspirasi makin hebat, yang berisi sejumlah besar alasan mengapa AS atau negara bagian lain mana pun ingin membuat Bitcoin.
Misalnya, artikel Motherboard pada tahun 2013 silam berteori "Bitcoin dapat digunakan sebagai senjata melawan dolar AS". Itu, tulis Motherhood, bisa digunakan untuk mendanai operasi hitam.
Kemudian menyarankan sebuah teori "bahwa Bitcoin sebenarnya adalah kendaraan Orwellian yang akan memungkinkan pemerintah untuk memantau semua transaksi keuangan".
TIM RISET CNBC INDONESIA