
Inilah Sentimen Penggerak Bursa RI di 2022 Versi Sri Mulyani

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pandemi Covid-19 dan melonjaknya harga komoditas, tapering off oleh The Federal Reserve, dan dinamika global lainnya akan terus menjadi perhatian pemerintah.
Sri Mulyani mengungkapkan, saat ini pemerintah mulai mengamati laju perekonomian di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China.
Dinamika global tersebut kemungkinan di tahun depan akan menciptakan gerakan atau memengaruhi capital flow dari negara-negara berkembang, seperti Indonesia.
"Pertama, adanya penetapan Chairman Federal Reserve, Jerome Powell yang menghadapi masa tugas yang akan berakhir, apakah akan diperpanjang atau tidak," jelas Sri Mulyani dalam CEO Networking 2021, Selasa (16/11/2021).
"Kedua mengenai debt ceiling. Ketiga, inflasi yang sangat tinggi yang sekarang sudah berada pada level 6% dan mungkin menimbulkan kebijakan sisi moneter dan kecepatan dan kekuatan tapering yang dilakukan oleh AS," lanjutnya.
Bukan hanya perekonomian di AS yang menjadi perhatian pemerintah, namun juga perekonomian di negara-negara kawasan Eropa yang menghadapi tekanan karena harga energi, geopolitik, maupun juga menghadapi supply disruption atau gangguan ketersediaan.
Begitu juga dengan perekonomian China. Menurut Sri Mulyani, selain adanya krisis properti pada perusahaan raksasa Evergrande, juga dari kebijakan-kebijakan dari pemerintah China dan munculnya kasus pandemi Covid-19 yang mulai melonjak lagi.
"Artinya melakukan restore (pemulihan) yang cukup kuat seperti terjadinya lockdown dan akan menimbulkan dampak perekonomian Tiongkok," tuturnya.
Hal-hal yang disebutkan oleh Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini yang akan memengaruhi harga komoditas, capital flow dan apa yang disebut sentimen pasar keuangan global.
"Ini biasanya juga mempengaruhi dinamika atau pergerakan harga saham atau kegiatan aktivitas di sektor keuangan, seperti issuance bond, corporate bond, atau yang lainnya," jelasnya.
"Tahun depan akan melihat dinamika global yang akan menciptakan gerakan atau memengaruhi capital flow negara-negara emerging market, termasuk Indonesia, sangat dipengaruhi oleh isu-isu global," ujar Sri Mulyani melanjutkan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Patuhi DMO Batu Bara, Siap-Siap Perusahaan Kena Denda