Analisis Teknikal

Wall Street Kirim Kabar Gembira, IHSG Siap ke 6.700 Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 17/11/2021 07:15 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 0,53% ke 6.651,208 Selasa kemarin, sekaligus menghentikan penurunan dalam 2 hari beruntun. Meski demikian investor asing kembali menjual bersih (net sell) Rp 62 milar, tidak sebesar awal pekan lalu yang lebih dari Rp 600 miliar.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (17/11), IHSG berpeluang kembali ke zona hijau, mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street. Bahkan tidak menutup kemungkinan IHSG kembali mendekati rekor tertinggi sepanjang masa.

Ketiga indeks utama Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat sukses menguat. Sebagai kiblat bursa saham dunia, penguatan Wall Street tentunya mengirim sentimen positif ke pasar Asia.


Data penjualan ritel AS yang dirilis kemarin juga mendongkrak kinerja Wall Street. Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel di bulan Oktober tumbuh hingga 1,7%, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,8% dan lebih tinggi dari ekspektasi Dow Jones sebesar 1,5%.

Sementara itu, penjualan ritel inti yang tidak memasukkan sektor otomotif dalam perhitungan juga tumbuh 1,7%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,7%, dan ekspektasi 1%.
Data penjualan ritel tersebut menunjukkan perekonomian Amerika Serikat masih berada pada jalur pemulihan, di tengah inflasi yang tinggi. Sehingga risiko stagflasi menjadi minim. 

Secara teknikal, IHSG akhirnya sukses menguat setelah terkoreksi terkoreksi 2 hari beruntun. Meski demikian, IHSG belum bisa lepas dari tekanan pola Doji pada Kamis (11/11).

Pola Doji memberikan sinyal netral. Artinya, pelaku pasar masih ragu-ragu menentukan arah, apakah lanjut naik atau balik turun.

Tetapi, mengingat Doji muncul saat posisi IHSG sedang tinggi, memang risiko koreksi menjadi lebih besar.

Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu jika melihat grafik 1 jam, indikator stocahastic sudah bergerak naik tetapi belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Dengan Stochastic yang belum mencapai wilayah overbought maka peluang IHSG melanjutkan kenaikan masih terbuka.

Resisten terdekat berada di kisaran 6.675, jika dilewati IHSG berpeluang ke 6.700 mendekati lagi rekor tertinggi sepanjang masa. Sementara itu, support terdekat berada di kisaran 6.600 hingga 6.590, jika ditembus IHSG berisiko turun ke 6.560 hingga 6.540.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"