Investor Kembali Memburu SBN, Yield di Pasar Kembali Melemah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Selasa, 16/11/2021 19:37 WIB
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat pada perdagangan Selasa (16/11/2021), di tengah masih naiknya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (15/11/2021) waktu AS.

Mayoritas investor kembali ramai memburu SBN pada hari ini, ditandai dengan melemahnya imbal hasil (yield). Hanya SBN bertenor 1 dan 10 tahun yang cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan penguatan yield-nya.

Melansir data dari Refinitiv, yield SBN bertenor 1 tahun menguat 4,8 basis poin (bp) ke level 3,551%, sedangkan yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara naik 0,9 bp ke level 6,197%.


Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Dari AS, pada penutupan perdagangan Senin kemarin, yield surat utang pemerintah AS (Treasury) kembali meninggi. Berdasarkand data dari CNBC International, yield Treasury bertenor 10 tahun ditutup naik 4,1 bp ke level 1,621%.

"Pergerakan harga di pasar obligasi menjadi indikator bagaimana pasar melihat inflasi. Meski The Fed (bank sentral AS) tidak memberikan sinyal yang penuh bagaimana kebijakannya di masa yang akan datang, tetapi pelaku pasar tetap memprediksi suku bunga akan dinaikkan dalam waktu dekat," kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Alliamz Investment Management, sebagaimana diwartakan CNBC International, Senin (15/11/2021).

Tingginya inflasi Negeri Paman Sam pada bulan lalu membuat sentimen konsumen merosot ke level terendah dalam satu dekade terakhir. University of Michigan (UoM) pada Jumat pekan lalu melaporkan sentimen konsumen di bulan November jeblok ke 66,8, dari bulan sebelumnya 71,7.

Selain menjadi yang terendah sejak November 2011, indeks sentimen konsumen di bulan November juga jauh di bawah estimasi Dow Jones yang justru memprediksi kenaikan menjadi 72,5.

Namun pada pagi hari ini waktu AS, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun cenderung melemah, yakni turun 2,2 bp ke level 1,599% pada pukul 06:00 waktu AS.

Pada hari ini, data penjualan ritel AS periode Oktober akan dirilis pada pukul 08:30 pagi waktu AS atau pukul 20:30 WIB. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan penjualan ritel Negeri Paman Sam melonjak 1,5% pada bulan lalu, dibandingkan dengan 0,7% pada September.

Selain dari data penjualan ritel, Data produksi industri Negeri Paman Sam pada periode Oktober juga akan dirilis pada hari ini pukul 09:15 waktu AS atau pukul 21:15 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas