
Sempat Fluktuatif, Rupiah Akhirnya Cicipi Zona Hijau Lagi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah fluktuatif melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Jumat (12/11). Namun, kabar baiknya rupiah mampu bertahan di zona hijau.
Rupiah membuka perdagangan dengan menguat tipis 0,04% di Rp 14.255/US$. Sempat melemah dengan persentase yang sama, rupiah kemudian kembali menguat hingga 0,21% ke Rp 14.230/US$.
Sayangnya, laju penguatan rupiah terhenti di situ, pada pukul 12:00 WIB berada di Rp 14.245/US$, menguat 0,11% di pasar spot.
Di sisa perdagangan hari ini, rupiah berpeluang mempertahankan penguatan melihat pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih kuat siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.
Periode | Kurs Pukul 8:54 WIB | Kurs Pukul 11:54 WIB |
1 Pekan | Rp14.264,00 | Rp14.252,0 |
1 Bulan | Rp14.278,00 | Rp14.287,0 |
2 Bulan | Rp14.328,00 | Rp14.332,0 |
3 Bulan | Rp14.375,00 | Rp14.384,0 |
6 Bulan | Rp14.517,00 | Rp14.532,0 |
9 Bulan | Rp14.664,00 | Rp14.685,0 |
1 Tahun | Rp14.854,00 | Rp14.842,0 |
2 Tahun | Rp15.413,70 | Rp15.396,4 |
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.
Sentimen pelaku pasar yang membaik, terlihat dari penguatan bursa saham Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat memecahkan rekor tertinggi lagi pagi ini, membuat rupiah perkasa lagi.
Rupiah sebagai mata uang emerging market dengan imbal hasil tinggi akan menjadi lebih menarik ketika sentimen pelaku pasar membaik.
Membaiknya sentimen pelaku pasar terjadi setelah meredanya kecemasan akan ambruknya sektor properti di China. Sebelumnya kasus gagal bayar yang dialami beberapa perusahaan properti China memicu kecemasan akan berdampak meluas.
Namun, di pekan ini Raksasa properti Evergrande Group dilaporkan mulai membayar kupon kepada beberapa pemegang obligasinya. Hal tersebut meredakan kecemasan dan di pasar dan membuat sentimen membaik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?
