
Saham BNBA-CPRO Ngacir, Duo BUMN Karya Tergelincir

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten bank PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) dan emiten budi daya udang dan ikan serta produsen makanan olahan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) berbagi tempat di daftar top gainers pada paruh pertama perdagangan Jumat (12/11/2021).
Sementara, dua saham emiten BUMN Karya PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terjungkal di deretan saham top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menjauh dari level tertinggi sejak 2018 di 6.691,34 yang diraih kemarin, setelah naik selama 4 hari beruntun. IHSG turun 0,35% ke posisi 6.667,73 pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (12/11).
Menurut data BEI, 196 saham naik, 286 saham turun dan 178 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,65 triliun dan volume perdagangan mencapai 15,31 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 127,19 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 55,50 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (12/11).
Top Gainers
Bank Bumi Arta (BNBA), saham +24,78%, ke Rp 2.870, transaksi Rp 201,3 M
Berkah Beton Sadaya (BEBS), +24,48%, ke Rp 3.000, transaksi Rp 86,6 M
Logindo Samudramakmur (LEAD), +18,00%, ke Rp 59, transaksi Rp 26,8 M
Bima Sakti Pertiwi (PAMG), +14,29%, ke Rp 104, transaksi Rp 5,7 M
Central Proteina Prima (CPRO), +11,76%, ke Rp 76, transaksi Rp 178,7 M
Top Losers
Waskita Karya (WSKT), saham -6,15%, ke Rp 840, transaksi Rp 113,8 M
Surya Permata Andalan (NATO), -4,70%, ke Rp 710, transaksi Rp 188,0 M
Bank Jago (ARTO), -3,99%, ke Rp 15.625, transaksi Rp 322,2 M
Karya Bersama Anugerah (KBAG), -2,70%, ke Rp 78, transaksi Rp 8,2 M
Wijaya Karya (WIKA), -3,40%, ke Rp 1.280, transaksi Rp 71,4 M
Saham BNBA memimpin top gainers dengan melejit 24,78% ke Rp 2.870/saham. Dalam sepekan saham BNBA terkerek 37,98%, sedangkan dalam sebulan terbang 109,49%.
Kemudian, saham CPRO yang melesat 11,76% ke Rp 76/saham. Nilai transaksi saham ini pun jumbo, yakni Rp 178,7 miliar.
Selama 4 hari terakhir, saham CPRO berhasil bangkit dari 'tidur' di level gocap atau Rp 50/saham, setelah terakhir bergerak di bursa pada 25 September 2018 di harga Rp 51/saham. Sejatinya, saham CPRO sudah cenderung tertahan di level gocap sejak pertengahan Februari 2017.
Kemarin, saham CPRO ditutup melonjak 21,43% ke Rp 68/saham.
Sebelumnya, pada Selasa (9/11) dan Rabu (10/11), saham emiten produk seafood dengan brand Fiesta Seafood dan Champ Seafood ini berhasil lepas landas dari level Rp 50/saham dengan kenaikan masing-masing sebesar 4,00% dan 7,69%.
Kenaikan saham CPRO terjadi di tengah adanya transaksi negosiasi jumbo senilai Rp 960 miliar di saham tersebut pada Selasa (9/11) lalu.
Berbeda nasib, duo saham BUMN Karya, WSKT dan WIKA ambles masing-masing sebesar 6,15% dan 3,40%.
Saat ini, Waskita Karya tengah dalam proses pelaksanaan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan prospektus perusahaan pada 12 Oktober 2021, Waskita akan menerbitkan 24,56 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100/saham. Namun, dalam keterangan prospektus tersebut, harga pelaksanaan rights issue belum ditetapkan.
Dalam prospektus teranyar Waskita, jadwal sementara untuk tanggal efektif pernyataan pendaftaran rights issue oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat pada 23 November 2021.
Sementara, periode perdagangan rights issue berlangsung selama 7-20 Desember 2021, dengan tanggal terakhir pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD jatuh pada 3 Desember 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit