Tunggu Hasil Flash Sale 11/11, Mayoritas Bursa Asia Hijau

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
12 November 2021 08:35
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka menghijau pada perdagangan Jumat (12/11/2021), menyusul kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Kamis (11/11/2021) kemarin karena rebound saham teknologi di AS.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,78%, Hang Seng Hong Kong melonjak 0,97%, Shanghai Composite China naik tipis 0,02%, Straits Times Singapura menguat 0,19%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,61%.

Dari Jepang, data inflasi dari sektor produsen (producer price index/PPI) periode Oktober 2021 telah dirilis pada pagi hari ini.

Investor di Asia akan memantau pergerakan saham e-commerce China seperti Alibaba dan JD.com, setelah acara belanja online Singles Day.

Investor juga akan memantau perkembangan beberapa saham properti China pada hari ini, setelah sebagian besar investor memburu saham sektor tersebut yang sedang terpuruk.

Kabar cenderung positif dari sektor properti China datang dari Dewan Negara China yang bertemu dengan asosiasi properti lokal dan lembaga keuangan di Guangzhou, beberapa hari setelah badan yang membuat rekomendasi kebijakan mengadakan pertemuan serupa dengan perusahaan pengembang dan perbankan di Shenzhen.

Di lain sisi, Securities Times pada Rabu (10/11/2021) lalu melaporkan bahwa beberapa perusahaan real estate China mengungkapkan rencana untuk menerbitkan utang di pasar antar bank pada pertemuan dengan regulator pasar. Beberapa analis melihatnya sebagai tanda bahwa kondisi pembiayaan pengembang mulai membaik.

Data menunjukkan bahwa kenaikan pinjaman hipotek baru pada Oktober lalu dan kabar bahwa pemegang obligasi Evergrande menerima pembayaran kupon dari pengembang yang berhutang juga membantu sentimen pasar di China.

Bursa Asia cenderung mengikuti pergerakan Wall Street yang secara mayoritas ditutup menguat pada penutupan perdagangan Kamis (11/11/2021) waktu AS.

Indeks S&P 500 ditutup naik tipis 0,06% ke level 4.649,27 dan Nasdaq Composite berbalik arah dengan menguat 0,52% ke 15.704,28. Namun untuk indeks Dow Jones kembali melemah 0,44% ke level 35.921,23.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil menguat, didorong oleh rebound-nya saham teknologi setelah sempat terkoreksi akibat melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (Treasury) pada Rabu (10/11/2021) lalu.

Namun, indeks Dow Jones kembali terkoreksi karena diperberat oleh saham Disney yang ambruk hingga 7,07%, setelah perseroan melaporkan kinerja laba bersih dan pendapatan kuartal III-2021 yang meleset dari perkiraan pasar.

Investor mulai mengabaikan sentimen dari melonjaknya inflasi AS pada periode Oktober 2021, di mana inflasi dari sektor konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) dilaporkan melesat 6,2% secara tahunan (year-on-year/yoy), tertinggi sejak tahun 1990 silam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular