
Cicipi Level Psikologi Baru, IHSG berakhir Melemah di Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun ke teritori negatif pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (11/11/2021), setelah sempat menyentuh level psikologis 4.700.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.680,599 atau tertekan 2,6 poin (-0,04%) pada penutupan siang. Dibuka naik 0,17% ke 6.694,583, indeks acuan utama bursa ini sempat menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.704,464 pukul 09:10 WIB.
Namun selepas itu, IHSG tertekan dan melemah. Sempat berfluktuasi, IHSG menyentuh level terendah hariannya pada 6.671,228 sekitar pukul 11:00 WIB. Mayoritas saham terpelanting yakni sebanyak 269 unit, sementara 221 lain menguat, dan 172 sisanya flat.
Nilai perdagangan masih terbatas di level Rp 6 triliun yang melibatkan 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 789.000-an kali. Investor asing hari ini masih mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 199,8 miliar.
Saham yang mereka buru antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 133,8 miliar dan Rp 100,1 miliar. Saham BBRI menguat 0,2% ke Rp 4.260 sedangkan BBCA flat di Rp 7.650/saham.
Sebaliknya, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) terkena aksi jual dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 60 miliar dan Rp 21,1 miliar. Kedua saham tersebut tertekan, di mana ARTO drop 4% ke Rp 15.775/saham sedangkan UNRT melemah 0,9% menjadi Rp 22.350/saham.
Dari sisi nilai transaksi, saham BBRI meraja dengan total nilai perdagangan Rp 412,7 miliar diikuti saham PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) senilai Rp 238,7 miliar, dan ARTO senilai Rp 222,4 miliar.
Koreksi terjadi di tengah penguatan inflasi di Amerika Serikat (AS) dan China, Indeks harga konsumen (IHK) AS dilaporkan melesat 6,2% secara tahunan (year-on-year/yoy), atau lebih panas dari estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 5,9%.
Di sisi lain, pemerintah China melaporkan IHK naik 1,5% secara tahunan (year-on-year/YoY) di bulan Oktober, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,7% YoY serta dibandingkan hasil polling Reuters terhadap para ekonom yang memprediksi 1,4% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1